Menu

Mode Gelap

Nasional · 23 Sep 2025 22:56 WITA

Menaker Yassierli: Angka Kecelakaan Kerja Masih Tinggi, Penguatan Budaya K3 Jadi Prioritas


 Menaker Yassierli: Angka Kecelakaan Kerja Masih Tinggi, Penguatan Budaya K3 Jadi Prioritas Perbesar

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, mengungkapkan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pernyataan ini merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan yang mencatat 141 ribu kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2024.

“Kita masih punya pekerjaan rumah yang besar. Angka kecelakaan itu masih tinggi, artinya tempat kerja kita masih rentan,” ujar Yassierli saat membuka Workshop Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Sinergi untuk Penguatan Budaya K3

Workshop ini diikuti oleh lebih dari 300 perwakilan serikat pekerja dan buruh dari berbagai daerah. Dalam kesempatan tersebut, Menaker berharap para pekerja dapat menjadi agen perubahan dalam memperkuat budaya K3 di tempat kerja masing-masing.

READ  Menaker Yassierli Pastikan Gaji Magang Fresh Graduate Dibayar Langsung, Setara UMP

Ia juga menekankan pentingnya peran pimpinan perusahaan dalam menjadikan pekerja sebagai aset penting. “Perusahaan harus memberikan ruang bagi pekerja untuk terlibat dalam penguatan K3. Kesehatan dan keselamatan kerja bukan sekadar kewajiban, tapi bentuk penghargaan terhadap kemanusiaan,” tegasnya.

K3 sebagai Indikator Peradaban Bangsa

Senada dengan Menaker, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat yang turut hadir menyampaikan bahwa penerapan K3 mencerminkan tingkat peradaban sebuah bangsa.

“Kalau kita bicara peradaban, maka ini bukan hanya tugas Menteri atau BPJS, tapi tugas kita semua. K3 adalah cara kita menunjukkan bahwa kita menghargai hidup dan keselamatan manusia,” ujar Jumhur.

READ  KPK: Praktik Pemerasan Sertifikasi K3 di Kemenaker Sudah Berlangsung Sejak 2019

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Pendekatan Preventif

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menyampaikan bahwa selama ini pihaknya lebih banyak bergerak dalam aspek kuratif dan rehabilitatif. Namun, dengan sinergi lintas sektor, pihaknya kini berupaya memperkuat pendekatan promotif dan preventif.

“Kami ingin seluruh pendekatan dari pencegahan hingga pemulihan saling melengkapi. Harapannya, budaya K3 bisa semakin kokoh dan menyatu dalam setiap aktivitas kerja,” jelas Pramudya.

Laporan dan Inisiatif K3 oleh BPJS Ketenagakerjaan

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia, memaparkan bahwa pada tahun 2025, BPJS telah menjalankan berbagai inisiatif promotif dan preventif. Beberapa di antaranya meliputi:

READ  Menag: Cegah Intoleransi Butuh Lebih dari Sekadar Undang-Undang

Program “Pasar Budaya K3” untuk intervensi perencanaan K3 di perusahaan.

Pelatihan K3 untuk Rumah Sakit yang diselenggarakan di Surabaya, Bali, dan Jakarta.

Seminar Mental Health & Healthy Lifestyle, diikuti 250 pekerja Gen Z.

Defensive Driving Training untuk lebih dari 600 pekerja dengan mobilitas tinggi.

Distribusi Alat Pelindung Diri (APD) bagi perusahaan peserta aktif.

Roswita menutup laporannya dengan harapan besar terhadap kontribusi bersama dalam memperkuat K3.

“Semoga sinergi ini mampu menghadirkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh pekerja Indonesia,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Jokowi Beri Arahan Kesiapan Pemilu 2029 ke Elite PSI Saat Bertemu di Bali

5 Oktober 2025 - 01:27 WITA

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Temui Presiden Prabowo di Kertanegara, Dapat Arahan Khusus Jelang HUT ke-80 TNI

5 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Menag Nasaruddin Umar Ziarah ke Makam Puang Ramma, Ajak Umat Teladani Kesalehan dan Kesederhanaan Ulama Kharismatik Sulsel

5 Oktober 2025 - 00:16 WITA

Jokowi Beri Arahan ke Pengurus Baru PSI: Fokus Penguatan Struktur dan Kaderisasi

4 Oktober 2025 - 22:11 WITA

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Temui Presiden Prabowo di Kertanegara, Tegaskan Pesan Persatuan TNI

4 Oktober 2025 - 19:44 WITA

Jokowi Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara: Pertemuan Dua Jam, Isi Pembicaraan Masih Dirahasiakan

4 Oktober 2025 - 19:27 WITA

Trending di Nasional