SOALINDONESIA–YOGYAKARTA Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan ratusan ribu guru dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) hingga tahun 2026.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
“Tahun ini hingga 2026 ada 806 ribu guru mengikuti PPG. Dengan jumlah itu kami merencanakan 93 persen guru sudah mengikuti PPG,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti di Auditorium Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Kamis (28/8).
Program D4/S1 untuk Guru
Abdul Mu’ti menegaskan target tersebut belum mencakup seluruh guru di Indonesia. Masih ada sejumlah guru yang belum menyelesaikan pendidikan minimal jenjang D4 atau S1.
“Insyallah tahun ini ada 12.500 guru yang mengikuti program D4/S1 di kampus-kampus dengan sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Tahun depan jumlah itu akan diperbanyak hingga sekitar 150 ribu guru,” jelasnya.
Menurutnya, berbagai perguruan tinggi telah menjadi mitra Kemendikdasmen dalam peningkatan kualitas guru, termasuk UST Yogyakarta yang selama ini aktif mendukung pelaksanaan PPG maupun RPL.
“Tamansiswa sudah jadi mitra dalam peningkatan kualitas guru. Dengan itu mudah-mudahan Tamansiswa juga menjadi mitra kami dalam pelaksanaan RPL,” tambahnya.
Tantangan Pendidikan: Bukan Hanya Akademik
Abdul Mu’ti menekankan bahwa tantangan dunia pendidikan terus berkembang seiring waktu. Tidak hanya capaian akademik, melainkan juga penguatan karakter dan kepribadian siswa.
“Pendidikan tak sekadar capaian akademik, tapi juga soal karakter. Siswa harus belajar dengan semangat, gembira, dan tekun mengembangkan ilmu,” ujarnya.
Menurutnya, pembelajaran yang baik harus mendorong keterlibatan aktif semua siswa. Hal itu meniscayakan peningkatan kualitas guru, yang berbanding lurus dengan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
“Dengan demikian kualitas guru harus meningkat dan berkorelasi langsung dengan kualitas pendidikan nasional,” tutup Abdul Mu’ti.