SOALINDONESIA–JAKARTA Pemerintah terus mempercepat realisasi program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai bagian dari agenda besar pemberdayaan ekonomi rakyat.
Langkah konkret diambil melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) Dody Hanggodo, Sabtu (8/11/2025).
Kesepakatan tersebut menegaskan sinergi kedua kementerian untuk mempercepat pembangunan fisik berupa gudang, gerai, serta sarana pendukung Kopdes Merah Putih di berbagai wilayah Indonesia.
“Ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025, di mana masing-masing kementerian memiliki tanggung jawab dalam mempercepat pembangunan fisik Kopdes Merah Putih,” ujar Ferry dalam keterangan tertulis.
Sinergi Lintas Kementerian Diperkuat Lewat Supervisi Teknis
Ferry menjelaskan, pelibatan Kementerian PU menjadi penting karena Kemenkop tidak memiliki otoritas teknis dalam pembangunan fisik. Berdasarkan Inpres 17/2025, Kementerian PU ditugaskan menetapkan standar bangunan dan desain konstruksi bagi seluruh proyek Kopdes Merah Putih.
“Kemenkop tidak memiliki kapasitas untuk itu, maka kami menggandeng Kementerian PU agar prosesnya sesuai standar nasional bangunan publik,” kata Ferry.
Ia menambahkan, PT Agrinas ditunjuk sebagai pelaksana konstruksi di lapangan, sementara Kementerian PU bertanggung jawab pada aspek supervisi teknis dan penjaminan kualitas.
Menurut data Kemenko Pangan, terdapat 11 ribu titik lokasi yang telah terinventarisasi untuk pembangunan koperasi. Seluruh lokasi itu kini tengah melalui proses verifikasi faktual, mencakup pengecekan legalitas lahan, status tanah, dan kesesuaian wilayah.
“Setelah proses verifikasi tuntas, kita segera mulai pembangunan fisik di seluruh daerah. Insya Allah pada Maret 2026, seluruh infrastruktur Kopdes Merah Putih sudah rampung,” jelas Ferry optimistis.
7.923 Unit Koperasi Sudah Dalam Tahap Pembangunan
Ferry memaparkan, hingga awal November 2025, sudah terdapat 7.923 unit bangunan yang tengah dalam tahap konstruksi di berbagai daerah. Proyek ini sebagian besar dikerjakan oleh PT Agrinas dengan dukungan pembiayaan bertahap dari pemerintah.
“Yang sedang dibangun itu sudah termasuk yang menerima pembayaran uang muka. Kami pastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai kontrak dan jadwal,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan 80 ribu gudang dan gerai koperasi dapat diselesaikan hingga Maret 2026. Untuk bulan November ini, lahan siap bangun ditargetkan mencapai 40 ribu titik, dengan 20 ribu unit di antaranya telah mulai dikerjakan.
“Desember nanti kita percepat lagi, targetnya bisa tembus antara 40 ribu hingga 50 ribu unit,” ucap Ferry.
Mulai Digarap Serentak Januari 2026
Ferry memastikan seluruh lahan yang sudah lolos verifikasi faktual akan mulai dibangun secara serentak pada Januari 2026. Dengan dukungan lintas kementerian, ia yakin proyek nasional ini akan menjadi salah satu tonggak baru pemerataan ekonomi di desa dan kelurahan.
“Aspek teknis menjadi hal krusial, karena itu supervisi dari Kementerian PU sangat penting. Kami ingin memastikan semua bangunan koperasi kokoh, efisien, dan sesuai kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan pihaknya akan menyiapkan prototype desain yang bisa disesuaikan dengan kondisi daerah.
“Kami hanya menyiapkan desain prototipe dan standar bangunan. Pelaksanaannya tetap dilakukan oleh PT Agrinas,” kata Dody.
Gunakan Bahan Lokal dan Adaptif terhadap Kondisi Wilayah
Dody menambahkan, Kementerian PU akan menyesuaikan desain dengan karakter geografis dan bahan bangunan yang tersedia di masing-masing wilayah. Pendekatan “kearifan lokal” akan diterapkan, terutama di wilayah dengan potensi bencana gempa.
“Tidak semua daerah memiliki bahan yang sesuai kategori tahan gempa. Karena itu, akan ada adaptasi desain dengan melibatkan Balai Cipta Karya dan Balai Bina Konstruksi di daerah-daerah,” jelasnya.
Dody menegaskan, prinsip utama dalam pembangunan Kopdes Merah Putih bukan hanya mempercepat pembangunan fisik, tetapi juga membangun standar kualitas yang sama di seluruh Indonesia.
Pusat Ekonomi Desa
Program Kopdes Merah Putih merupakan salah satu proyek strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat rantai pasok pangan, logistik, dan perdagangan di tingkat desa dan kelurahan. Melalui pembangunan gerai dan gudang koperasi ini, pemerintah berharap tercipta pusat ekonomi baru di daerah yang mampu menghubungkan petani, pelaku UMKM, hingga industri besar.
“Tujuan akhirnya adalah kemandirian ekonomi desa dan pemerataan kesejahteraan. Dengan infrastruktur koperasi yang kuat, ekonomi rakyat bisa tumbuh lebih cepat,” kata Ferry.











