SOALINDONESIA–KUDUS Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebut bahwa data harga subsidi LPG 3 kilogram (kg) yang disampaikan Kemenkeu sebesar Rp 12.750 per tabung adalah tidak akurat.
Menurut Purbaya, data tersebut disampaikan berdasarkan perhitungan tim internalnya dan telah digunakan dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI. Namun, ia terbuka untuk melakukan pengecekan ulang apabila terjadi perbedaan metode perhitungan.
“Salah data? Mungkin cara ngelihat datanya beda. Kan hitung-hitungan kadang-kadang, kalau dari akuntan kan beda caranya,” ujar Purbaya saat kunjungan kerja di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).
“Tapi saya yakin pada akhirnya besarannya sama juga. Kalau salah hitung bisa nambah duit, saya salah hitung terus biar uang nambah. Tapi harusnya sama pada akhirnya,” imbuhnya sambil berseloroh.
Data Harga LPG 3 Kg Jadi Perdebatan
Polemik ini berawal dari pernyataan Purbaya di DPR sehari sebelumnya, Kamis (2/10), yang menyebutkan bahwa harga LPG 3 kg setelah disubsidi hanya sekitar Rp 12.750 per tabung. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Dalam keterangannya kepada media di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Bahlil menilai Purbaya keliru membaca data.
“Itu mungkin Menkeunya salah baca data itu. Ya mungkin (Purbaya) butuh penyesuaian, belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya,” ucap Bahlil, Kamis (2/10).
Bahlil juga memastikan bahwa pengawasan subsidi LPG 3 kg, yang nilainya mencapai Rp 80 triliun hingga Rp 87 triliun per tahun, saat ini masih dilakukan sesuai aturan melalui pengawasan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Purbaya: Fokus pada Besaran Subsidi, Bukan Angka Tunggal
Dalam klarifikasinya, Purbaya menekankan bahwa fokus utama pemerintah adalah pada total nilai subsidi dan efisiensi penyalurannya, bukan sekadar pada harga satuan LPG 3 kg di lapangan.
“Apakah benar harga per tabungnya segitu atau tidak, itu bisa diperdebatkan. Tapi yang jelas, kita tahu subsidinya sangat besar dan harus dijaga agar tepat sasaran,” ujar dia.
Pemerintah Akan Evaluasi Penyaluran Subsidi
Polemik ini memperlihatkan perbedaan pendekatan antara dua kementerian dalam melihat struktur biaya dan harga subsidi energi. Meski demikian, kedua pihak sama-sama sepakat bahwa efektivitas dan ketepatan sasaran subsidi LPG 3 kg perlu ditingkatkan, terutama di tengah tekanan fiskal dan kebutuhan energi masyarakat kecil.
Purbaya menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan BPH Migas untuk menyamakan persepsi dan data.
“Kita akan cek lagi bareng-bareng. Yang penting transparan, supaya kebijakan ke depan bisa lebih akurat dan adil,” tutup Purbaya.