Menu

Mode Gelap

Nasional · 14 Agu 2025 00:03 WITA

Luhut Siap Lobi AS Agar Sejumlah Komoditas RI Bebas Tarif Impor


 Luhut Siap Lobi AS Agar Sejumlah Komoditas RI Bebas Tarif Impor Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan siap membantu proses negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat agar sejumlah komoditas ekspor RI dikenakan tarif impor 0 persen.

Luhut mengaku sudah meminta izin Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, di Washington DC pada September 2025 mendatang.

“Saya kira saya sudah minta waktu, izin Presiden untuk bertemu dengan Secretary of Commerce Lutnick. Karena dia teman baik juga, mungkin September ya,” ujar Luhut di kantornya, Rabu (13/8/2025).

Fokus ke Komoditas Strategis

READ  Presiden Prabowo Undang Menteri dan Tokoh Masyarakat ke Istana Negara

Dalam pertemuan nanti, Luhut berencana memaparkan data komoditas unggulan Indonesia yang tidak dimiliki AS, seperti kelapa sawit, sehingga layak mendapat pembebasan tarif impor. Ia juga menekankan perlunya keringanan untuk industri padat karya seperti garmen dan sepatu agar tidak terbebani tarif tinggi.

“Dengan Lutnick, saya juga bicara industri-industri padat karya seperti garmen, sepatu, itu kita jangan terlalu direpotkan,” jelasnya.

Tarif Trump dan Keberhasilan Negosiasi Awal

Saat ini, sebagian besar komoditas RI yang masuk ke AS dikenakan tarif 19 persen berdasarkan kebijakan Presiden AS Donald Trump.

READ  Indonesia Energy & Engineering Series 2025: Kolaborasi Multi-Sektor untuk Industri Berkelanjutan

Angka ini sudah lebih rendah dari tarif awal 32 persen yang sempat diumumkan pada 2 April 2025 dan lebih rendah 1 persen dari Vietnam (20 persen), menjadikan Indonesia sebagai negara ASEAN dengan tarif terendah di pasar AS.

Sebelumnya, tarif 32 persen sempat ditunda 90 hari, mulai berlaku pada 9 Juli 2025, hingga kemudian turun menjadi 19 persen berkat proses negosiasi panjang.

Target Sebelum 1 September 2025

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pemerintah masih berupaya agar beberapa komoditas bebas dari tarif impor AS sepenuhnya.

“Masih proses negosiasi. Kita ingin komoditas yang tidak diproduksi AS itu bisa mendapat 0 persen,” kata Budi.

READ  Prabowo Pimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci di TMP Kalibata

Pemerintah menargetkan kesepakatan final tercapai sebelum 1 September 2025, meski kebijakan tarif 19 persen sudah berlaku sejak 7 Agustus lalu.

“Mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai. Masih banyak yang akan kita usahakan agar lebih bagus,” tutup Budi

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional