Menu

Mode Gelap

News · 16 Agu 2025 02:30 WITA

Kontroversi Royalti Musik, Sejumlah Hotel dan Restoran di Bali Hentikan Pemutaran Lagu


 Kontroversi Royalti Musik, Sejumlah Hotel dan Restoran di Bali Hentikan Pemutaran Lagu Perbesar

SOALINDONESIA–DENPASAR Sejumlah hotel dan restoran di Bali mulai berhenti memutar musik menyusul kontroversi penagihan royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang sebelumnya ramai di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, mengatakan langkah ini bukan semata-mata untuk menghindari pungutan, melainkan karena banyak pelaku usaha di Bali memang jarang memutar musik, terutama dari artis-artis populer.

“Kita lihat beberapa teman-teman saya mulai menghindar. Sebenarnya bukan menghindar, memang sesungguhnya mereka tidak terlalu banyak menggunakan musik-musik apalagi artis-artis,” ujar Cok Ace di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (15/8).

READ  Sri Mulyani: Membayar Pajak Sama Seperti Menunaikan Zakat dan Wakaf

Ia mengaku belum menerima laporan adanya hotel atau restoran di Bali yang mendapat surat tagihan royalti dari LMKN. Meski begitu, menurutnya, pelaku usaha tidak keberatan membayar royalti asalkan tarif yang ditetapkan tidak memberatkan.

“Itu per kursi dihitung. Nah, di sana kita lihat bagaimana aspek keadilan ini. Misalnya restoran yang punya banyak kursi dengan yang lesehan dan restoran dining, pungutan per kursi dihitung sama, tapi penghasilannya berbeda,” jelasnya.

Cok Ace menekankan perlunya diferensiasi tarif antara usaha kecil seperti warung makan sederhana dan restoran kelas atas. “Jangan sampai warteg semua tipe dan restoran bintang lima sama kenanya. Ini harusnya ada perbedaan,” katanya.

READ  ATR/BPN Targetkan 2 Juta Bidang Tanah Tergarap Melalui GEMAPATAS

PHRI Bali kini tengah berkonsultasi dengan Pemprov Bali untuk memperjelas teknis pungutan royalti, termasuk mekanisme distribusi dana kepada artis. “Ini kita sedang bahas dan mohon arahan apa saja yang kena. Demikian juga tentang mekanisme pengembaliannya.

Kan kemarin juga banyak yang mempermasalahkan pendapatnya tidak sesuai, pajak tidak sesuai kepada artisnya, dan sebagainya,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Baca Lainnya

Kemenag Luncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, Dorong Kemandirian Madrasah dan Pesantren

16 Agustus 2025 - 19:16 WITA

Investigasi Dugaan Korupsi Proyek KA: KPK Masih Dalami Peran Bupati Pati Sudewo

16 Agustus 2025 - 19:04 WITA

Eksekusi Putusan MA Mangkrak, Kasus Hukum Ketua Umum Solmet Silfester Matutina Kembali Disorot

16 Agustus 2025 - 18:53 WITA

Ma’ruf Amin Dukung Muhammadiyah Dirikan Bank Syariah: Perkuat Fikih Muamalah dan Ekonomi Nasional

16 Agustus 2025 - 18:21 WITA

Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Penggeledahan Kantor Ditjen PHU oleh KPK: “Kita Serahkan ke KPK”

16 Agustus 2025 - 17:33 WITA

HUT RI ke-80, 76 Pelajar Terbaik Terpilih Jadi Paskibraka Nasional 2025 di Istana Negara

16 Agustus 2025 - 16:07 WITA

Trending di News