Menu

Mode Gelap

Nasional · 30 Agu 2025 14:22 WITA

Mentan Amran Heran Harga Minyak Goreng Naik Padahal RI Produsen Sawit Terbesar Dunia


 Mentan Amran Heran Harga Minyak Goreng Naik Padahal RI Produsen Sawit Terbesar Dunia Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku heran dengan fenomena naiknya harga minyak goreng di dalam negeri. Padahal, Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Sabtu (30/8) pukul 11.50 WIB, harga MinyaKita di tingkat konsumen tercatat Rp17.475 per liter. Angka tersebut lebih tinggi 11,31 persen dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp15.700 per liter.

“Saya ulangi, minyak goreng sering naik padahal kita (produsen) terbesar dunia. Produsen terbesar dunia nomor 1, nomor 2 Malaysia,” kata Amran, Sabtu (30/8).

READ  Zulhas Ingatkan Legislator PAN: Jangan Flexing, Jangan Arogan

Amran menilai fenomena tersebut terjadi karena adanya distorsi dalam tata niaga pangan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.

Selain minyak goreng, ia juga menyoroti komoditas pangan lain yang kerap mengalami lonjakan harga meski Indonesia sudah mampu mengekspornya ke sejumlah negara.

“Yang kedua, ayam sering naik padahal kita sudah ekspor. Telur kita sudah ekspor. Bawang merah kita kejar hanya 2 tahun, kita sudah ekspor swasembada. Tetapi kadang harga naik tinggi,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi ini merugikan konsumen karena harga menjadi mahal, sekaligus merugikan produsen yang seharusnya bisa berbisnis dengan lebih stabil.

READ  Pengamat: UU Perampasan Aset Mandek Sejak Era SBY, Publik Kecewa Komitmen Politik

Pemerintah, lanjut Amran, kini tengah berupaya membangun ekosistem pangan yang sehat agar rantai pasok berjalan lancar, sehingga mampu meningkatkan PDB, kesejahteraan petani, dan daya beli masyarakat.

“Dan juga pengusahanya tenang, berbisnis dengan tenang. Nah ini yang kita mau bangun. Kalau beras sudah selesai, kita bergeser ke gula, kemudian komoditas lainnya.

Satu per satu ekosistem yang kita bangun, dari hulu sampai hilir, mulai regulasi sampai ke tingkat konsumen,” jelas Amran.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Pemerintah Setuju RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025, Pakar Desak DPR Segera Bahas

11 September 2025 - 02:49 WITA

Presiden Prabowo Telepon Emir Qatar Usai Serangan Israel ke Doha

11 September 2025 - 02:27 WITA

Komnas Perempuan Desak Revisi UU P2MI, Soroti Perlindungan Jaminan Sosial Lintas Batas

11 September 2025 - 02:18 WITA

Menkeu Purbaya Ungkap Rp425 Triliun Uang Negara Mengendap di BI, Jadi Biang Sulitnya Lapangan Kerja

11 September 2025 - 00:28 WITA

Kemenag Akhiri Tugas Penyelenggaraan Haji dengan Indeks Sangat Memuaskan dari Jemaah

10 September 2025 - 21:31 WITA

Kemenag Raih WTP ke-9,Dr H Bunyamin M Yapid: Buah Bersih-Bersih Prof. Nasaruddin Umar

10 September 2025 - 21:21 WITA

Trending di Nasional