SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hari ini melepas keberangkatan 82 mahasiswa program S2 dan S3 yang akan mengikuti short course di sejumlah perguruan tinggi luar negeri. Acara pelepasan berlangsung khidmat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Para mahasiswa yang berangkat terdiri dari 42 orang ke Al-Azhar University, Mesir; 12 orang ke Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko; 10 orang ke Harvard University, Amerika Serikat; dan 18 orang ke University of California, Riverside, Amerika Serikat.
Program short course ini merupakan bagian dari Pendidikan Kader Ulama yang digagas Kementerian Agama bersama Universitas PTIQ Jakarta, dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Kita bersyukur akhirnya bisa melepas saudara sekalian. Tidak pernah ada Pendidikan Kader Ulama seperti ini. Nantinya Anda akan memperoleh tiga pengakuan sekaligus, yakni sertifikat non-degree dari kampus luar negeri, sertifikat dari Istiqlal, serta ijazah formal dari PTIQ,” ujar Menag.
Khusus kepada mahasiswa yang berangkat ke Amerika, Nasaruddin berpesan agar mereka memanfaatkan waktu dengan menambah wawasan riset. “Jangan lupa mengunjungi perpustakaan untuk mencari inspirasi dalam penyusunan tesis atau disertasi. Untuk yang di University of California, Riverside, manfaatkan kesempatan berdialog dengan profesor ahli tafsir di sana,” pesannya.
Ia juga menekankan bahwa tujuan short course tidak hanya sekadar meraih kelulusan, tetapi juga memperdalam metode penelitian.
“Idealnya, bila S2 ditempuh di Amerika maka S3 bisa dilanjutkan ke Timur Tengah, begitu pula sebaliknya. Dengan begitu, pengalaman yang diperoleh akan seimbang,” jelasnya.
Untuk peserta yang menempuh studi di Mesir, Menag berpesan agar tidak hanya fokus pada literatur. “Jangan hanya membaca bukunya, tapi pelajari juga budayanya. Sempatkan mengunjungi pameran buku yang menyediakan literatur penting, bahkan ada yang gratis,” ungkapnya.
Selain pesan akademik, Nasaruddin juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan nama baik bangsa. “Anda semua adalah duta Indonesia.
Jaga nama baik bangsa, jangan sampai ada konflik internal atau kasus yang mencoreng citra Indonesia. Hati-hati juga dengan dinamika sosial di sana, termasuk kriminalitas yang cukup tinggi,” tegasnya.
Menutup pesannya, Menag mengingatkan agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan studi dengan penuh kesungguhan.
“Tesis atau disertasi Anda setidaknya sudah 50 persen rampung saat masa studi berakhir di sana. Dengan begitu, Anda kembali ke tanah air dengan hasil konkret,” pungkasnya.