SOALINDONESIA–BANDARLAMPUNG Menteri Agama (Menag) menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program mulia yang tidak hanya memberikan manfaat kesehatan dan gizi bagi masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja serta menggerakkan ekonomi umat.
Pesan itu ia sampaikan saat meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/9).
SPPG yang baru diresmikan ini memiliki kisah unik. Awalnya, lokasi tersebut merupakan restoran Palembang yang kemudian dialihfungsikan menjadi dapur MBG. Kini, dapur itu sudah melayani 3.029 penerima manfaat dan menyerap 47 tenaga kerja.
“Memberi makan satu orang saja pahalanya besar, apalagi ribuan orang. Betapa besar pahala yang Allah siapkan. MBG bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga amal jariyah yang manfaatnya terus mengalir,” ujar Menag.
Jaga Kualitas Layanan
Menag menekankan bahwa setiap dapur MBG wajib menjaga kualitas makanan, kebersihan, serta kandungan gizi yang diberikan.
“Jangan hanya mengejar banyaknya jumlah, tetapi juga kualitas. Karena ini amanah besar dari Allah untuk kita semua,” tegasnya.
SPPG di Lampung ini merupakan yang kelima diresmikan oleh Menag. Ia juga mengapresiasi sinergi pemerintah daerah dan Kadin yang disebutnya mitra strategis dalam mewujudkan target besar satu juta SPPG di seluruh Indonesia.
“Saat ini saja sudah ada sekitar 15 ribu tenaga kerja terserap. MBG bukan hanya memberi makan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi umat,” jelasnya.
Dukungan Pemprov Lampung
Dukungan konkret terhadap program ini juga datang dari Pemerintah Provinsi Lampung. Dalam keterangan Gubernur yang diwakili oleh Ibu Gubernur, disebutkan terdapat 401 SPPG berizin di seluruh Lampung, dengan 259 di antaranya sudah aktif.
“Di Bandar Lampung sendiri terdapat 36 dapur MBG yang berjalan. Ini bukti komitmen daerah dalam mendukung program MBG,” ungkapnya.
Dakwah Sosial Nyata
Menutup sambutannya, Menag menegaskan bahwa MBG bukan hanya soal pangan, tetapi juga bagian dari dakwah sosial.
“Setiap makanan yang kita berikan bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menguatkan iman dan membangun solidaritas sosial. Inilah dakwah melalui pelayanan, dakwah yang nyata dalam tindakan,” pungkasnya.