Menu

Mode Gelap

News · 21 Sep 2025 16:30 WITA

Kemen PPPA Dampingi Keluarga Bocah Perempuan yang Tewas Digorok Saat Berangkat Ngaji di Koltim


 Kemen PPPA Dampingi Keluarga Bocah Perempuan yang Tewas Digorok Saat Berangkat Ngaji di Koltim Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) merespons kasus tragis tewasnya bocah perempuan berinisial MZA (10) yang digorok saat hendak berangkat mengaji di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Kemen PPPA memastikan pendampingan psikologis dan hukum diberikan kepada keluarga korban.

“Dari hasil koordinasi kami dengan UPTD PPA Kab. Kolaka Timur, pihak UPTD telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban,” kata Menteri PPPA Arifah Fauzi kepada wartawan, Minggu (21/9).

Pendampingan untuk Keluarga dan Adik Korban

READ  Pengacara: LPSK Beri Perlindungan kepada Keluarga Arya Daru Setelah Alami Tiga Teror

Arifah menjelaskan, pendampingan khusus diberikan kepada adik korban berinisial W (7) yang menjadi saksi mata dalam peristiwa mengerikan tersebut. Selain itu, kegiatan trauma healing juga dilakukan bagi anak-anak di sekitar rumah korban.

“Sebab, adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian. Tentu ini jadi perhatian, dan akan kami terus kawal,” ujarnya.

Negara Tidak Boleh Beri Ruang Kekerasan terhadap Anak

Arifah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.

READ  Polisi Tangkap Empat Pelaku Penjarahan ATM Bank Sulselbar saat Kerusuhan DPRD Makassar

“Negara tidak boleh memberi ruang bagi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Kemen PPPA mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kemen PPPA juga akan terus memastikan pendampingan psikologis maupun hukum bagi keluarga korban akan terus dilakukan,” tegasnya.

Kronologi Kejadian

Kasus ini terjadi pada Jumat (5/9/2025) pagi di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur. Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan, korban dan adiknya sedang berjalan menuju tempat mengaji sekitar pukul 06.30 Wita sebelum dicegat oleh pelaku, seorang remaja berinisial RH (18).

READ  Bejat! Ayah di Makassar Rudapaksa Anak Kandung Sejak Usia 7 Tahun, Kini Hamil 1 Bulan

“Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku,” kata Irwan.

Korban kemudian digorok hingga tewas, sementara adiknya selamat setelah menyaksikan langsung kejadian itu.

Motif Pelaku

Polisi menduga motif pembunuhan dipicu sakit hati lantaran pelaku sering diejek korban. “Tersangka ini diduga dendam dengan perkataan korban karena sering mengejek,” ujar Irwan.

Pelaku kini telah diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal