SOALINDONESIA–JAKARTA Indo Survey & Consulting (ISC) merilis hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Survei tersebut mencatat bahwa terdapat 12 menteri yang menonjol dalam penilaian publik, dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berada di posisi puncak dengan skor sekitar 70 persen.
Selain Tito, nama-nama menteri yang masuk daftar “kinerja terbaik” ISC antara lain:
Menko Pemberdayaan Masyarakat — Muhaimin Iskandar
Menteri Pertahanan — Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Keuangan — Purbaya Yudhi Sadew
Menteri Dikdasmen — Abdul Mu’ti
Menteri Investasi & Hilirisasi / BKPM — Rosan Roeslan
Menteri Polkam — Djamari Chaniago
Menteri Agama — Nasaruddin Umar
Menteri Hukum — Supratman
Sekretaris Kabinet — Teddy Indra Wijaya
Menteri Sekretaris Negara — Prasetyo Hadi
Menteri Luar Negeri — Sugiono
Respon Positif, Skor di Atas 70 %
Menurut Ahmad Chumaedy, analis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), hasil survei menunjukkan bahwa publik memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja kabinet:
“Angka tersebut relatif menunjukkan kepercayaan publik atas kinerja pemerintah cukup baik selama setahun terakhir,” ujarnya.
Chumaedy memaparkan bahwa skor di atas 70 persen menandakan bahwa sebagian besar menteri tidak hanya dikenal, tetapi juga dirasakan efektivitasnya oleh masyarakat.
Tiga Menteri Kunci dalam Sorotan Publik
Chumaedy menyoroti tiga menteri yang dinilai paling sentral dalam pelaksanaan program presiden: Purbaya Yudhi Sadewa (Keuangan), Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet), dan Tito Karnavian (Dalam Negeri).
Menurutnya:
Sekretaris Kabinet memainkan peran penting dalam koordinasi lintas kementerian, mencegah tumpang tindih program.
Menteri Keuangan tidak hanya bertugas mengelola keuangan negara, tetapi juga menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dengan realitas di sektor riil, menjaga stabilitas harga dan investasi.
Mendagri Tito Karnavian dianggap berhasil mengonsolidasikan program pusat ke daerah, turut andil dalam pengendalian inflasi di tingkat lokal, hingga ikut mengawasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kontroversial.
“Publik menilai Tito cukup konsisten bekerja di lapangan,” ungkap Chumaedy.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan kabinet kedepan sangat besar: stabilitas harga pangan dan energi, pengendalian defisit fiskal, hingga integrasi program nasional di berbagai daerah.
Detail Survei ISC: Metodologi & Temuan
Survei ini dilakukan ISC pada September 2025, dengan melibatkan 1.200 responden berusia di atas 17 tahun, menyebar di berbagai wilayah. Berbagai catatan metodologis mencakup:
Margin error: ± 2,8 persen
Tingkat kepercayaan: 95 persen
Metode: wawancara acak terstruktur
Aspek penilaian:
• kinerja aktual (40 %)
• popularitas (25 %)
• kedekatan dengan rakyat (20 %)
• integritas & transparansi (15 %)
Hasil survei menunjukkan bahwa para menteri top tidak hanya tinggi dalam skor aktual, tetapi juga unggul dalam persepsi publik mengenai kedekatan dan kejujuran.
Tantangan untuk Tetap Konsisten
Meskipun mendapat respon positif, kabinet tetap menghadapi tekanan besar — salah satunya program-program prioritas pemerintah, seperti swasembada pangan, ketahanan energi, dan penyelesaian masalah ekonomi rakyat. Keberlanjutan dukungan publik akan sangat tergantung pada deliverables nyata dan konsistensi dalam eksekusi.