Menu

Mode Gelap

Nasional · 1 Nov 2025 12:13 WITA

Presiden Prabowo di KTT APEC: Dunia Harus Bangkit di Atas Ketegangan dan Ketakutan


 Presiden Prabowo di KTT APEC: Dunia Harus Bangkit di Atas Ketegangan dan Ketakutan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyerukan pentingnya kerja sama dan solidaritas global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi dunia. Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10).

“Kita berada di masa penuh ketidakpastian global. Ketegangan dan meningkatnya rasa saling curiga membahayakan stabilitas ekonomi dunia serta memperdalam perpecahan di antara kita,” ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip dari siaran pers resmi, Sabtu (1/11/2025).

Presiden menegaskan bahwa dunia tidak boleh menyerah pada fragmentasi dan ketakutan. Menurutnya, kawasan Asia-Pasifik justru harus menjadi motor kepercayaan dan stabilitas ekonomi global di tengah gejolak politik dan ekonomi internasional.

“Asia-Pasifik tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdirnya. Kita harus bangkit di atas kecurigaan dan ketakutan, serta membangun kembali kepercayaan di antara kita dan di antara ekonomi global,” tegasnya.

READ  Presiden Prabowo: Tidak Boleh Ada Kriminalisasi Demonstran, Demo Damai Dijamin UU

Ketidakpastian Global dan Tantangan Ekonomi

Dalam forum tersebut, Prabowo menyoroti hasil penilaian terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap perekonomian global yang menggambarkan ketahanan di satu sisi, namun juga tantangan besar yang harus dihadapi secara kolektif.

“Ketidakpastian ini mungkin menjadi kondisi baru yang harus kita hadapi bersama,” kata Prabowo.

Menurut Presiden, kondisi dunia saat ini menuntut kolaborasi yang lebih kuat di antara negara-negara anggota APEC agar bisa mengantisipasi dampak geopolitik terhadap perdagangan, rantai pasok, dan pertumbuhan ekonomi.

APEC Sebagai Wadah Kerja Sama Inklusif

Prabowo juga menegaskan pentingnya menjaga semangat dasar APEC sebagai wadah kerja sama ekonomi yang inklusif, terbuka, dan kolaboratif. Ia menilai bahwa keberhasilan kawasan Asia-Pasifik selama beberapa dekade terakhir dibangun atas dasar keterbukaan, perdagangan bebas, dan rasa saling percaya antarnegara.

READ  Menag Nasaruddin Umar Apresiasi Penerapan E-Audit oleh Itjen Kemenag: Langkah Maju Pengawasan Digital

“APEC didirikan atas keyakinan bersama terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama lintas kawasan. Keyakinan ini harus dipertahankan. Kita tidak boleh membiarkan fragmentasi menggoyahkan stabilitas yang telah lama menopang pertumbuhan kita,” ujar Prabowo.

Ia menambahkan bahwa keberlanjutan kerja sama ekonomi di Asia-Pasifik tidak hanya ditentukan oleh besarnya potensi ekonomi, tetapi juga oleh kemampuan negara-negara anggotanya untuk menjaga kepercayaan dan komitmen terhadap prinsip perdagangan bebas yang adil.

Seruan untuk Perbarui Komitmen Multilateral

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyerukan agar negara-negara anggota APEC memperbarui komitmen mereka terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka dan berbasis aturan (rules-based system).

“Sudah saatnya memperbarui komitmen kita terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil, dan inklusif,” ucapnya.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai pilar utama. Ia menilai sistem tersebut penting untuk memastikan semua negara memiliki kesempatan yang setara dalam bersaing di pasar global.

READ  Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

“Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan WTO sebagai intinya, untuk memastikan bahwa semua negara dapat bersaing secara adil di atas landasan yang setara,” pungkasnya.

Latar Belakang KTT APEC 2025

KTT APEC 2025 di Gyeongju dihadiri oleh 21 pemimpin negara anggota yang mewakili sekitar 60 persen dari total PDB dunia. Pertemuan ini menjadi forum penting untuk membahas langkah konkret menghadapi ketidakpastian global, perubahan iklim, ketahanan energi, serta penguatan konektivitas dan perdagangan regional.

Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, mendorong agar APEC memperkuat ekonomi digital, ketahanan pangan, dan energi berkelanjutan, sebagai upaya menjaga stabilitas dan pertumbuhan inklusif di kawasan Asia-Pasifik.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional