SOAlINDONESIA—PALEMBANG—Suasana khidmat namun penuh semangat terasa di aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan pada Kamis pagi. Hari itu, keluarga besar Kemenag Sumsel menyambut kehadiran Tenaga Ahli Menteri Agama RI bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Luar Negeri, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., yang hadir untuk memberikan arahan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
Kehadiran Dr. Bunyamin menjadi momen penting, tidak sekadar sebagai agenda kelembagaan, tetapi juga sebagai pengingat atas misi luhur Kementerian Agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara: bagaimana menghadirkan agama sebagai sumber kedamaian, bukan pertentangan; sebagai jembatan kasih sayang, bukan sekat perbedaan.
Pesan Menag: Agama untuk Kedamaian
Dalam arahannya, Dr. Bunyamin kembali menyampaikan pesan Menteri Agama RI kepada seluruh satuan kerja Kemenag di tanah air. Ia menegaskan bahwa tugas utama Kemenag bukan hanya administratif, melainkan misi peradaban: menciptakan masyarakat yang damai, rukun, dan penuh kasih.
“Program Menteri Agama senantiasa menyerukan agar umat beragama semakin dekat dengan agamanya. Dengan begitu, akan terwujud masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati,” ungkapnya.
Ia juga mengutip pesan Anregurutta Prof. Nasaruddin Umar yang kerap menekankan pentingnya meletakkan iman dan cinta sebagai dasar dalam bekerja. “Segala bentuk pekerjaan harus dilandasi oleh asas iman dan kecintaan. Jika itu yang menjadi fondasi, maka semua akan terasa damai dan indah,” tegas Dr. Bunyamin.
Sambutan Hangat dari Kanwil Kemenag Sumsel
Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, Dr. Syafitri Irwan, S.Ag., M.Pd.I, yang mendampingi langsung Tenaga Ahli Menag RI, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya. Baginya, kehadiran Dr. Bunyamin merupakan kehormatan sekaligus penyemangat baru bagi jajaran Kemenag Sumsel.
“Kebanggaan bagi kami keluarga besar Kanwil Kemenag Sumsel atas kehadiran Tenaga Ahli Menag RI di tempat kami. Ini merupakan kehormatan tersendiri sekaligus memacu semangat kami semua untuk terus melayani umat dengan penuh cinta,” tutur Syafitri Irwan.
Ia menambahkan bahwa setiap arahan dari Menteri Agama, baik yang disampaikan langsung maupun melalui Tenaga Ahli, akan dijadikan pedoman dalam merancang kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat. “Kami berkomitmen untuk menjadikan pesan ini sebagai ruh pelayanan, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran Kemenag dalam kehidupan mereka sehari-hari,” imbuhnya.
Kehadiran Para Tokoh dan Harapan Bersama
FGD ini dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, Kepala Madrasah, hingga pimpinan organisasi kemasyarakatan keagamaan. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kebersamaan dalam mewujudkan pelayanan keagamaan yang lebih baik, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam diskusi, muncul kesadaran bersama bahwa Kemenag tidak hanya mengurus haji, umrah, pendidikan madrasah, atau urusan administrasi keagamaan. Lebih dari itu, Kemenag adalah penjaga nilai kerukunan bangsa. Di tengah dinamika zaman, Kemenag dituntut untuk hadir dengan wajah yang ramah, penuh kasih, serta mampu menjembatani perbedaan.
Menyemai Damai, Menguatkan Iman
Kegiatan FGD ini bukan sekadar forum pertukaran gagasan, melainkan juga momentum untuk menyemai nilai-nilai kedamaian di hati setiap insan Kemenag. Pesan iman dan cinta yang disampaikan Dr. Bunyamin seakan mengingatkan kembali bahwa pelayanan publik yang dilakukan aparatur Kemenag bukanlah pekerjaan biasa. Ia adalah ladang pengabdian, yang jika ditunaikan dengan hati yang ikhlas, akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
Harapan besar mengemuka dari pertemuan ini: semoga semangat pelayanan penuh cinta, sebagaimana dipesankan Menteri Agama, benar-benar membumi dalam keseharian tugas aparatur Kemenag. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menerima pelayanan administratif, tetapi juga merasakan sentuhan kasih sayang, penghormatan, dan kedamaian yang menjadi inti dari ajaran agama.