Menu

Mode Gelap

Nasional · 11 Sep 2025 00:28 WITA

Menkeu Purbaya Ungkap Rp425 Triliun Uang Negara Mengendap di BI, Jadi Biang Sulitnya Lapangan Kerja


 Menkeu Purbaya Ungkap Rp425 Triliun Uang Negara Mengendap di BI, Jadi Biang Sulitnya Lapangan Kerja Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan adanya dana pemerintah sekitar Rp425 triliun yang mengendap di Bank Indonesia (BI). Menurutnya, kebijakan itu membuat sistem keuangan nasional kering dan memperlambat perekonomian, sehingga berdampak pada sulitnya masyarakat mencari pekerjaan dalam 1–2 tahun terakhir.

“Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1–2 tahun terakhir orang susah cari kerja, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

READ  Komisi III DPR Gelar Uji Makalah 13 Calon Hakim Agung dan 3 Calon Hakim Ad Hoc HAM

Tarik Dana Rp200 Triliun

Purbaya menyebut telah mendapat izin Presiden Prabowo Subianto untuk menarik Rp200 triliun dari total dana mengendap tersebut. Dana itu akan ditempatkan di perbankan swasta agar dapat diputar, menghasilkan kredit, dan menciptakan lapangan kerja.

“Saya taruh di bank saja dalam bentuk rekening pemerintah. Bank tidak akan mendiamkan uang itu karena ada cost. Dia akan terpaksa mencari return lebih tinggi. Di situlah mulai pertumbuhan kredit tumbuh,” jelasnya.

Ia menegaskan, langkah ini juga diiringi permintaan agar BI tidak kembali menyerap dana tersebut. Purbaya optimistis kebijakan ini bisa menghidupkan kembali roda perekonomian, dan jika berhasil, akan direplikasi di masa mendatang.

READ  Dr.H Bunyamin M Yapid:Membumikan Asta Protas Kemenag RI Dimulai dari Satuan Kerja

Pernah Terjadi di Era Jokowi

Purbaya menyinggung, kasus serupa pernah terjadi di era Presiden Joko Widodo, di mana pertumbuhan uang beredar (M0) sempat stagnan bahkan 0 persen selama dua tahun. Kondisi itu, menurutnya, membuat mesin ekonomi nasional pincang meski pemerintah telah berupaya keras membangun.

“Real sector susah, semuanya susah, keluar tagline #IndonesiaGelap. Kita semua menunjuk global, padahal ada kebijakan dalam negeri yang salah juga. 90 persen perekonomian kita di-drive oleh domestic demand,” ujar Purbaya.

Dana pemerintah yang selama ini diparkir di BI, lanjutnya, berasal dari sisa anggaran lebih (SAL) maupun sisa lebih pembayaran anggaran (SiLPA).

READ  Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa Langsung Raker dengan DPR Bahas Anggaran 2026
Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Pemerintah Setuju RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025, Pakar Desak DPR Segera Bahas

11 September 2025 - 02:49 WITA

Presiden Prabowo Telepon Emir Qatar Usai Serangan Israel ke Doha

11 September 2025 - 02:27 WITA

Komnas Perempuan Desak Revisi UU P2MI, Soroti Perlindungan Jaminan Sosial Lintas Batas

11 September 2025 - 02:18 WITA

Kemenag Akhiri Tugas Penyelenggaraan Haji dengan Indeks Sangat Memuaskan dari Jemaah

10 September 2025 - 21:31 WITA

Kemenag Raih WTP ke-9,Dr H Bunyamin M Yapid: Buah Bersih-Bersih Prof. Nasaruddin Umar

10 September 2025 - 21:21 WITA

Helikopter PK-IWS Milik Maskapai Intan Angkasa Hilang Kontak, SAR Gabungan Gelar Pencarian

10 September 2025 - 18:23 WITA

Trending di Nasional