SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyelesaikan lawatan kerjanya ke empat negara dalam rangka kunjungan kenegaraan dan partisipasi pada Sidang Umum PBB ke-80.
Kunjungan yang berlangsung selama enam hari, dari 19 hingga 26 September 2025, meliputi Jepang, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Belanda.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyampaikan bahwa rangkaian kunjungan ini menghasilkan sejumlah capaian strategis, baik di sektor investasi, diplomasi internasional, kerja sama perdagangan, hingga warisan budaya.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah selesai melaksanakan rangkaian kunjungan luar negeri dalam utamanya adalah sidang umum PBB ke-80. Dan dalam 6 hari ini beliau mengunjungi 4 negara,” kata Teddy dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (27/9/2025).
Expo Osaka 2025: Indonesia Raup Investasi Fantastis
Kunjungan pertama Presiden Prabowo dimulai di Jepang, tepatnya di kota Osaka. Di sana, ia menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia di ajang Expo Osaka 2025.
Menurut Teddy, kehadiran Presiden di event lima tahunan tersebut berhasil memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan di kawasan Asia Tenggara.
“Selama event 5 tahunan ini menurut Menteri Bappenas telah terjadi komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar, atau kira-kira sekitar Rp 380 triliun. Itu investasi yang sangat besar,” ungkap Teddy.
Pidato di Sidang Umum PBB ke-80 Tuai Pujian Dunia
Sorotan utama dari kunjungan Presiden Prabowo adalah pidatonya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.
Prabowo menjadi pembicara ketiga dalam sidang tersebut, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.
Pidato yang disampaikan Prabowo mendapat sambutan positif dari sejumlah pemimpin dunia.
“Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat Anda bisa lihat sendiri, kemudian PM Kanada, Raja Belanda, dan pagi tadi juga Presiden Macron menelpon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden,” jelas Teddy.
Dukungan FIFA untuk Sepak Bola Indonesia
Di sela-sela agenda di AS, Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk membahas pengembangan olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola.
FIFA, kata Teddy, menyampaikan komitmen dalam mendukung pengembangan akademi sepak bola muda di Indonesia.
“Dalam waktu dekat tanggal 9 dan 12 Oktober kalau tidak salah, Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat Piala Dunia. Tidak mudah tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos ke Piala Dunia,” tambahnya.
ICA CEPA Diteken, 90,5% Tarif Produk Indonesia Dihapus Kanada
Kunjungan berikutnya adalah ke Kanada, di mana Presiden Prabowo disambut oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.
Dalam kunjungan singkat tersebut, Indonesia dan Kanada menandatangani perjanjian perdagangan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
“Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya berdampak sangat positif bagi perdagangan ekspor Indonesia,” papar Teddy.
Belanda Kembalikan 30 Ribu Artefak dan Benda Bersejarah Indonesia
Lawatan terakhir Presiden Prabowo adalah ke Belanda, di mana ia disambut secara resmi oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch.
Pertemuan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga menghasilkan kesepakatan penting terkait pelestarian warisan budaya.
“Belanda setuju mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak Jawa bersejarah, termasuk fosil dan dokumen milik Indonesia,” kata Teddy.
Capaian Nyata Diplomasi Prabowo di Panggung Dunia
Rangkaian kunjungan Presiden Prabowo ke empat negara dinilai sebagai langkah diplomasi aktif yang membuahkan hasil konkret di berbagai bidang, mulai dari investasi, perdagangan, hingga pengakuan atas peran Indonesia dalam isu global.
“Kita menyaksikan bagaimana Presiden Prabowo diterima dengan sangat baik oleh para pemimpin dunia. Ini menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Indonesia,” tutup Teddy.