SOALINDONESIA–LAMPUNG Pengadilan Militer memvonis Pembantu Letnan Satu (Peltu) Yun Hery Lubis hukuman 3 tahun 6 bulan penjara dan pemecatan dari dinas militer terkait kasus perjudian sabung ayam yang berujung tewasnya tiga anggota polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, Maret 2025 lalu.
Putusan tersebut dibacakan Ketua Majelis Hakim Mayor CHK (K) Endah Wulandari pada sidang Senin (11/8/2025). Vonis ini lebih ringan dibanding tuntutan Oditur Militer yang meminta hukuman 6 tahun penjara.
Hakim menilai, tindakan Peltu Lubis merusak citra TNI AD, khususnya di Kodim 0427/WK, dan menurunkan kepercayaan masyarakat. Sebagai Dansubramil, terdakwa justru membuka arena judi sabung ayam dan dadu guncang bersama Kopda Bazarsah, bukannya memberi teladan baik kepada warga.
“Akibat kegiatan ini, terjadi penggerebekan pada 17 Maret 2025 yang menyebabkan tiga polisi gugur saat bertugas,” ujar Hakim Endah.
Dalam persidangan, Peltu Lubis mengakui perbuatannya, bersikap kooperatif, dan berjanji tidak mengulanginya. Ia juga memiliki rekam pengabdian 27 tahun di TNI AD dengan sejumlah operasi dan penghargaan. Namun, majelis hakim tetap memutuskan hukuman penjara serta pemecatan dari dinas militer.
Baik terdakwa maupun oditur militer menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. Sementara itu, kuasa hukum keluarga tiga polisi yang gugur, Putri Maya Rumanti, mengaku kurang puas karena vonis lebih ringan dari tuntutan, meski mengapresiasi pemecatan terdakwa.
“Meski kurang puas, kami senang karena terdakwa dipecat dari militer,” ujarnya.