SOALINDONESIA–JAKARTA Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda Tanri Abeng University. Dalam pidatonya, Eddy menyoroti isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang belakangan ramai, termasuk di perusahaan rokok Gudang Garam.
Eddy menilai tren PHK bisa ditekan apabila pekerja dibekali dengan keterampilan baru agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, digitalisasi, dan otomatisasi.
“Dalam beberapa kesempatan saya sampaikan bahwa tantangan terbesar pekerja Indonesia saat ini adalah digitalisasi dan otomatisasi. Dibutuhkan reskilling dan upskilling pekerja untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9).
Dorong Intervensi Pemerintah
Eddy mendorong pemerintah, khususnya kementerian terkait, untuk melakukan intervensi melalui pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan pekerja. Ia menekankan hal ini penting untuk mencegah meluasnya gelombang PHK di berbagai sektor industri.
“Untuk mencegah meluasnya PHK saya mendorong kementerian terkait untuk melakukan intervensi dengan pelatihan kembali dan peningkatan skill pekerja,” jelasnya.
Pelajaran dari Disrupsi Teknologi
Berpengalaman lebih dari 26 tahun di sektor perbankan dan keuangan internasional, Eddy berbagi pelajaran penting kepada para wisudawan. Menurutnya, setiap kali terjadi disrupsi digitalisasi dan otomatisasi, perusahaan yang berinvestasi pada manusia justru mampu bangkit lebih kuat.
“Saya meyakini reskilling yang terukur akan mampu menekan biaya sekaligus menaikkan produktivitas. Kuncinya adalah memastikan pekerja tidak tertinggal dari kemajuan teknologi melalui pelatihan ulang yang relevan dengan kebutuhan produksi saat ini,” ungkapnya.
Kepemimpinan Berbasis Manusia di Era Digital
Dalam orasi bertema “Venturing Into Tech-Driven Future with Human-Centered Leadership”, Eddy menekankan pentingnya analitik data, kreativitas, inovasi, serta kemampuan adaptasi sebagai kompetensi inti yang wajib dikuasai pekerja di era digital.
“Ini bukan sekadar belajar teknologi baru. Lebih dari itu, ini adalah tentang naik kelas keterampilan sehingga pekerja mampu mengisi peran-peran baru yang muncul karena kemajuan teknologi informasi,” kata Eddy.
Sinergi Kampus, Industri, dan Pemerintah
Ke depan, Eddy mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan serikat pekerja untuk merumuskan peta jalan reskilling yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara industri dan kampus agar kurikulum pendidikan lebih selaras dengan tuntutan dunia kerja.
“Kemajuan teknologi informasi tak bisa dan tidak perlu dihentikan. Tugas pemerintah bersama dunia usaha dan institusi pendidikan adalah memastikan pekerja mendapatkan kesempatan meningkatkan keterampilan, dan di sisi lain perusahaan memperoleh talenta yang siap dengan otomatisasi dan teknologi yang sudah dipersiapkan universitas,” pungkas Eddy.