Menu

Mode Gelap

News · 28 Sep 2025 04:37 WITA

KPK dan ACA Uzbekistan Sepakat Perkuat Kolaborasi Antikorupsi Lintas Negara


 KPK dan ACA Uzbekistan Sepakat Perkuat Kolaborasi Antikorupsi Lintas Negara Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Anti-Corruption Agency (ACA) Uzbekistan sepakat menjalin kerja sama strategis dalam memerangi korupsi yang kian kompleks dan lintas batas.

Kolaborasi ini akan difokuskan pada pemanfaatan teknologi digital, pendidikan antikorupsi, serta penguatan pencegahan korupsi di sektor bisnis.

Kesepakatan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (26/9), dihadiri oleh jajaran pimpinan KPK dan delegasi ACA Uzbekistan.

Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono, menyebut kerja sama ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Asia Cooperation Initiative (ACI) Regional Conference 2025 serta wujud dukungan Indonesia terhadap langkah-langkah antikorupsi yang diambil oleh Uzbekistan.

“Indonesia dan Uzbekistan telah bekerja sama di sejumlah bidang. Sinergi ini memberi pesan penting semangat perbaikan sekaligus komitmen kami untuk memastikan perjuangan melawan korupsi semakin terhubung dalam jejaring global yang solid,” ujar Agus dalam pernyataannya.

READ  KPK Tetapkan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Tersangka Korupsi Bansos Kemensos 2020

Fokus Kolaborasi: Teknologi, Pendidikan, dan Dunia Usaha

Agus menegaskan bahwa kedua negara memiliki tujuan bersama, yaitu menutup celah penyalahgunaan wewenang dalam tata kelola pemerintahan. Menurutnya, pendidikan antikorupsi adalah investasi jangka panjang yang sangat vital dalam membangun budaya integritas sejak dini.

“Sementara di sektor bisnis, kami memperkuat peran Direktorat Anti Korupsi Badan Usaha (AKBU) agar praktik usaha berjalan dengan sistem yang transparan dan berkeadilan,” tambahnya.

Berdasarkan data Transparency International, Uzbekistan menempati peringkat 121 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024 dengan skor 32/100. Fakta ini menjadi salah satu latar belakang penting bagi kedua lembaga untuk meningkatkan kolaborasi.

ACA Uzbekistan Tertarik dengan Strategi KPK

Wakil Direktur ACA Uzbekistan, Umida Abdilovna Tukhtasheva, mengungkapkan kekaguman dan ketertarikan institusinya terhadap strategi pendidikan dan pencegahan korupsi yang dijalankan KPK. Ia menyebut kerja sama ini akan difokuskan pada aspek keterlibatan masyarakat dan sektor swasta.

READ  Pemerintah Setuju RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025, Pakar Desak DPR Segera Bahas

“Kami memiliki sejumlah agenda penting yang terfokus pada keterlibatan masyarakat. Untuk itu, kami bertujuan memperkuat kerja sama pada sejumlah aspek terutama sektor bisnis,” ujarnya.

ACA Uzbekistan sendiri merupakan lembaga independen yang didirikan pada tahun 2022 dan melapor langsung kepada Presiden Uzbekistan. Lembaga ini aktif membangun sistem pengawasan internal, kampanye kesadaran publik, hingga mendirikan ACA Academy, sebuah pusat pendidikan antikorupsi.

Langkah Lanjut: Penandatanganan MoU

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua lembaga akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat. MoU tersebut akan mencakup:

Pertukaran praktik terbaik (best practices)

Riset berbasis teknologi

Strategi pendidikan dan pencegahan korupsi lintas negara

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat deteksi titik rawan korupsi, mendorong keterlibatan masyarakat sipil, dan membangun tata kelola publik serta sektor usaha yang lebih transparan dan akuntabel.

READ  PA Tigaraksa: Pratama Arhan dan Azizah Salsha Masih Bisa Rujuk Meski Resmi Bercerai

Dihadiri Pejabat Tinggi KPK dan Delegasi Uzbekistan

Pertemuan bilateral ini turut dihadiri sejumlah pejabat penting, antara lain:

Wawan Wardiana – Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK

Asep Guntur Rahayu – Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi

Kartika Handaruningrum – Direktur PJKAKI KPK

Taryanto – Kepala Sekretariat Kedeputian Pencegahan dan Monitoring

Delegasi ACA Uzbekistan

Perang Melawan Korupsi adalah Gerakan Global

Kunjungan ACA Uzbekistan ke Indonesia menjadi simbol penting bahwa perang melawan korupsi bukan hanya isu nasional, melainkan gerakan global yang membutuhkan sinergi antarlembaga dan antarnegara.

“Kami percaya, kolaborasi ini akan menjadi fondasi kuat untuk memperkuat integritas tata kelola publik dan memperluas jaringan kerja sama antikorupsi di kawasan,” tutup Agus.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News