Menu

Mode Gelap

News · 10 Okt 2025 21:01 WITA

Teror Bom Guncang Sekolah Internasional di Jakarta dan Tangsel, Polisi Pastikan Nihil Ancaman


 Teror Bom Guncang Sekolah Internasional di Jakarta dan Tangsel, Polisi Pastikan Nihil Ancaman Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Sejumlah sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Utara mendapat ancaman bom pada Jumat pagi (10/10/2025). Kabar tersebut langsung memicu kepanikan di kalangan orang tua dan siswa. Aparat kepolisian segera turun ke lokasi untuk melakukan penyisiran menyeluruh.

Salah satu sekolah yang menerima ancaman tersebut adalah North Jakarta Intercultural School (NJIS) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi bersama tim penjinak bom (Jibom) telah melakukan penggeledahan dan menyatakan tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan.

“Tim sudah menyisir seluruh area sekolah, termasuk kelas, ruang guru, halaman, hingga gudang. Hasilnya nihil, tidak ditemukan adanya bahan peledak,” kata salah satu petugas di lokasi, Jumat siang.

Mensesneg: Jangan Sebar Hoaks, Teror Ini Sangat Sensitif

Menanggapi kejadian tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa isu bom di sekolah merupakan hal yang sangat sensitif dan harus ditangani secara serius. Namun ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

READ  Ridwan Kamil Jalani Tes DNA di Bareskrim, Hasil Diumumkan Paling Lambat Kamis

“Tentunya ini jadi perhatian serius pihak kepolisian. Tapi dari pengecekan yang dilakukan di lapangan, tidak ditemukan ancaman nyata,” ujar Pras kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/10).

Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap potensi penyebaran hoaks, terutama yang berkaitan dengan keamanan publik.

“Kita semua harus bijak. Apalagi ini menyangkut keamanan dan keselamatan di lingkungan pendidikan. Tidak bisa main-main, karena menyangkut anak-anak kita,” tegasnya.

Presiden Prabowo Minta Masyarakat Lebih Waspada Terhadap Informasi Palsu

Menurut Pras, Presiden Prabowo Subianto telah mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat luas untuk lebih hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama di era banjir informasi seperti sekarang.

READ  Otorita IKN Ungkap Tambang Batu Bara Ilegal di Kawasan Konservasi Tahura Bukit Soeharto

“Presiden selalu menekankan, kita harus membangun semangat untuk memeriksa ulang setiap informasi yang diterima. Jangan langsung percaya, apalagi ikut menyebarkan,” ungkap Pras.

Polri: Investigasi Dilakukan, Pelaku Akan Dikejar

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan telah membuka investigasi untuk melacak sumber ancaman bom yang dikirim ke beberapa sekolah internasional tersebut. Polisi menduga adanya pola yang sama dalam pengiriman ancaman tersebut, baik dari sisi waktu, format email, maupun sasaran.

“Kami sedang telusuri jejak digital dari pengirim ancaman. Kami serius menangani ini, karena berkaitan langsung dengan ketenangan masyarakat dan keamanan anak-anak,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.

Sekolah Sempat Dievakuasi, Kini Kegiatan Kembali Normal

READ  Jokowi Angkat Suara soal Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK

Sebelumnya, pihak sekolah sempat melakukan evakuasi siswa dan staf ke lokasi aman sesuai protokol darurat. Beberapa sekolah juga sempat menunda kegiatan belajar selama beberapa jam sambil menunggu hasil penyisiran.

Kini, setelah dipastikan aman, kegiatan sekolah telah berangsur normal, meskipun pengamanan masih diperketat di beberapa titik.

Pesan Pemerintah: Bijak, Tenang, dan Jangan Panik

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang, serta terus berkoordinasi dengan aparat keamanan jika menemukan informasi mencurigakan. Langkah utama yang diutamakan adalah verifikasi dan klarifikasi, bukan penyebaran masif di media sosial.

“Jangan langsung percaya broadcast atau tangkapan layar yang tidak jelas sumbernya. Laporkan ke pihak berwenang. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal tanggung jawab sosial,” pungkas Pras.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Kejagung Tegaskan Tak Ada Istilah “Oplosan” dalam Kasus Korupsi Minyak, Hanya “Blending” BBM

11 Oktober 2025 - 02:16 WITA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Temui Pimpinan Muhammadiyah, Bahas Izin Usaha Pertambangan

10 Oktober 2025 - 23:59 WITA

Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan: Karakter Pancasila Harus Jadi Fondasi Pembangunan Nasional

10 Oktober 2025 - 23:34 WITA

Wapres Gibran Tanggapi Roy Suryo dan dr Tifa Ziarah ke Makam Kakek-Neneknya

10 Oktober 2025 - 21:20 WITA

Soal Eksekusi Silfester Matutina, Kejagung Minta Bantuan Hadirkan ke Jaksa

10 Oktober 2025 - 21:10 WITA

Inklusi Keuangan RI Tembus 92,74%, Tapi Literasi Masih Rendah: Airlangga Soroti Gap 26%

10 Oktober 2025 - 20:21 WITA

Trending di News