SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan optimismenya bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 9.000 pada akhir tahun ini. Menurutnya, target tersebut bukan hal yang mustahil asalkan fondasi ekonomi nasional diperkuat dan dijalankan dengan kebijakan yang konsisten.
“Akhir tahun bisa 9.000, enggak terlalu sulit. Setelah mereka tahu program yang saya jalankan betul-betul dijalankan dengan benar, fondasi ekonomi akan berubah,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Menkeu menegaskan, kenaikan IHSG akan sangat bergantung pada kepercayaan pasar terhadap program ekonomi pemerintah yang tengah disiapkannya. Ia optimistis bahwa langkah-langkah penguatan fundamental akan menciptakan profil ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dalam jangka panjang.
“Kalau fondasinya terjaga dan ekonomi konsisten, IHSG bisa melambung berkali lipat dalam 10 tahun ke depan,” imbuhnya.
IHSG Anjlok 2,57 Persen, Menkeu: “Justru Saat yang Tepat untuk Buy”
Pernyataan optimistis Purbaya disampaikan di tengah tren penurunan IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (17/10/2025), di mana indeks melemah 2,57% ke posisi 7.915,65. Menkeu menilai kondisi ini bukan alasan untuk khawatir, justru menjadi peluang bagi investor.
“Saya pikir kayak gini. Yang Anda lihat adalah fondasi ekonomi seperti apa ke depan. Kita lagi betulin fondasinya secara serius. Ini akan merubah profil ekonomi ke depan. Kalau investor tahu, nggak usah takut. Good time to buy,” bebernya.
Data RTI menunjukkan, sepanjang perdagangan, IHSG sempat bergerak di level tertinggi 8.140,59 dan terendah 7.854,30. Sebanyak 598 saham melemah, 116 saham menguat, dan 94 saham stagnan.
Seluruh Sektor Saham Kompak Melemah
Tekanan terhadap pasar saham terjadi di hampir semua sektor. Sektor teknologi mencatat koreksi terdalam sebesar 5,25%, disusul energi turun 5,02%, transportasi melemah 4,18%, dan infrastruktur terpangkas 3,41%.
Sektor lainnya turut tertekan: industri merosot 2,42%, consumer nonsiklikal turun 2,27%, siklikal anjlok 2,61%, basic industry melemah 2,36%, keuangan minus 0,89%, properti turun 0,26%, dan kesehatan melemah 0,07%.
Aktivitas Perdagangan Masih Ramai
Meski indeks melemah, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia tetap tinggi. Total frekuensi transaksi mencapai 2.682.374 kali, dengan volume 40,3 miliar saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp 28,6 triliun.
Saham CASA mencatat transaksi mencolok di pasar negosiasi dengan nilai Rp 2,8 triliun, ditransaksikan sebanyak empat kali pada harga Rp 1.050 per saham. Total volume perdagangan saham CASA mencapai 26,7 juta saham.
Sementara itu, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tercatat di kisaran Rp 16.576 per dolar.
Purbaya: “Fondasi Ekonomi Kuat, Kepercayaan Pasar Akan Tumbuh”
Menkeu Purbaya menegaskan kembali bahwa fokus pemerintah saat ini adalah memperkuat fondasi ekonomi nasional, termasuk reformasi fiskal, efisiensi belanja publik, dan optimalisasi penerimaan negara.
“Yang penting sekarang adalah menjaga kredibilitas kebijakan. Kalau itu kuat, kepercayaan investor akan tumbuh, dan IHSG akan mengikuti,” tutupnya dengan optimistis.











