SOALINDONESIA–JAKARTA PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan kinerja keuangan cemerlang sepanjang kuartal III 2025 dengan membukukan laba setelah pajak sebesar Rp127,30 miliar, atau melonjak 288,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp32,73 miliar.
Lonjakan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan di hampir seluruh lini bisnis, mulai dari peningkatan pendapatan premi hingga efisiensi operasional yang signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, pendapatan premi Jasindo mencapai Rp3 triliun, naik 11,36 persen (year on year/yoy). Sementara hasil underwriting tumbuh 21,88 persen (yoy) menjadi Rp299,42 miliar, dan hasil investasi turut meningkat 6,20 persen (yoy) menjadi Rp210,8 miliar.
“Pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi fokus pada portofolio bisnis yang berkualitas serta penerapan Risk Management Partnership dengan para tertanggung korporasi,” ujar Direktur Operasional Asuransi Jasindo Ocke Kurniandi, Selasa (21/10/2025).
“Kami tidak hanya menjual polis, tetapi hadir sebagai mitra strategis dalam merancang dan mengelola risiko secara menyeluruh,” tambahnya.
Rasio Permodalan di Atas Ketentuan OJK
Dari sisi permodalan, RBC (Risk Based Capital) Jasindo tercatat mencapai 173,49 persen, jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen. Capaian ini menunjukkan kondisi keuangan yang solid serta pengelolaan risiko yang prudent.
“Rasio RBC yang tinggi ini menjadi indikator kuat bahwa Jasindo berada dalam posisi keuangan yang sehat, dengan tata kelola risiko yang konsisten,” kata Ocke.
Lini Bisnis Energi dan Rekayasa Jadi Motor Utama
Pertumbuhan premi terbesar berasal dari lini bisnis engineering (rekayasa) yang melonjak 263,59 persen (yoy) menjadi Rp241,35 miliar.
Disusul oleh lini liability yang tumbuh 124,40 persen, cargo naik 40,22 persen, serta energy onshore meningkat 39,34 persen.
Sementara lini energy offshore mencatatkan pertumbuhan stabil 6,78 persen, dengan total premi sektor energi (onshore dan offshore) mencapai lebih dari Rp558,17 miliar, menjadikannya motor utama pendapatan premi Jasindo hingga September 2025.
“Sektor energi tetap menjadi keahlian bisnis kami. Melalui aplikasi Prime, Jasindo bisa terlibat sejak tahap survei risiko hingga analisis dan perlindungan komprehensif bagi tertanggung,” jelas Ocke.
Efisiensi dan Selektivitas Dorong Profitabilitas
Selain pertumbuhan premi, peningkatan laba juga ditopang oleh efisiensi operasional serta pengendalian risiko klaim.
Menurut Ocke, Jasindo menerapkan strategi underwriting selektif dengan mempertimbangkan kualitas risiko dan potensi profitabilitas jangka panjang.
“Kami menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menjaga profitabilitas sekaligus memperkuat kepercayaan mitra bisnis dan pemangku kepentingan,” ujarnya.
Jasindo Lanjutkan Komitmen Lingkungan Lewat Program Narasemesta
Tak hanya fokus pada kinerja keuangan, Jasindo juga melanjutkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Narasemesta Jasindo, yang digelar di kawasan Paralayang, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kegiatan bertema “Menjaga Warisan Alam, Membangun Masa Depan” ini diinisiasi bersama UPT Tahura Sultan Adam dan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.
“Melalui Narasemesta, Jasindo ingin menghadirkan inisiatif nyata yang membangun kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kolektif,” ujar Sekretaris Perusahaan Jasindo Brellian Gema, Jumat (22/8/2025).
Acara tersebut juga disertai literasi asuransi dan edukasi lingkungan, yang bertujuan meningkatkan wawasan peserta mengenai pentingnya proteksi diri sekaligus menjaga kelestarian alam.
Dengan capaian kinerja yang solid di kuartal III dan komitmen berkelanjutan terhadap keberlanjutan, Asuransi Jasindo menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama industri asuransi umum nasional yang tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.











