SOALINDONESIA–JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya tetap berkomitmen mengejar target 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir tahun 2025. Meski mengakui terdapat sejumlah tantangan di lapangan, Dadan optimistis sasaran tersebut bisa tercapai sesuai arahan pemerintah.
“82,9 juta akan kita kejar akhir tahun ini. Kan kita mau selesaikan di tahun ini,” ujar Dadan kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Menurut Dadan, pemerintah menargetkan program MBG dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat penerima manfaat sebelum akhir tahun ini, meski kemungkinan pelaksanaan penuh baru akan berlangsung pada Maret 2026 mendatang.
Perluasan Dapur MBG dan Satuan Pelayanan Gizi
Untuk mencapai target tersebut, BGN terus mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di seluruh daerah. Hingga saat ini, sudah terdapat 13.347 dapur yang melayani 39,2 juta penerima manfaat.
“Kita setiap hari bisa meloloskan 200 SPPG, dan kita juga mau membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kita masih optimis bisa mengejar 82,9 juta penerima akhir tahun ini,” jelasnya.
Program MBG menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan.
Kebutuhan Anggaran Meningkat Jelang Akhir Tahun
Meski optimistis, Dadan mengakui tantangan terbesar BGN adalah keterbatasan anggaran untuk dua bulan terakhir 2025. Ia memperkirakan kebutuhan dana tambahan mencapai Rp14 triliun untuk November dan Rp19 triliun untuk Desember mendatang.
“Sekarang penyerapan anggaran sudah Rp35 triliun per hari ini,” ungkapnya.
Dadan menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan serta Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk memastikan alokasi dana berjalan lancar.
Menko Pangan Zulkifli Hasan Pimpin Tim Koordinasi MBG
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang baru saja ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis, menegaskan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi harian guna memastikan program berjalan sesuai target.
“Kita akan membentuk pelaksana harian. Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini,” ujar Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta.
Menurutnya, rapat harian tersebut akan membahas berbagai aspek, mulai dari pencapaian target, kualitas makanan, hingga perbaikan sistem distribusi.
“Kalau belum mencapai 82,9 juta, kenapa? Kalau ada masalah di mana? Pendek kata nanti harian kita akan terus evaluasi agar program penting ini bisa terlaksana dengan baik,” tegas Zulkifli.
Jaga Standar dan Kualitas Pelayanan
Selain memperluas jangkauan, pemerintah juga menekankan pentingnya higienitas dan standar operasional di dapur MBG. Sejumlah kepala daerah, seperti Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, turut menegaskan pentingnya penerapan SOP dalam setiap SPPG agar kasus-kasus seperti dugaan keracunan di beberapa wilayah tidak terulang.
“Standar higienitas dan pengawasan harus benar-benar diterapkan karena ini menyangkut keselamatan dan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG,” kata Ipuk dalam kunjungan ke salah satu SPPG di Kecamatan Giri, Banyuwangi.
Dengan langkah percepatan pembangunan dapur, pembentukan tim koordinasi harian, serta tambahan dukungan anggaran, pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjangkau seluruh 82,9 juta penerima sesuai rencana pada akhir 2025.
Program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan gizi nasional, menekan angka stunting, dan meningkatkan produktivitas generasi muda Indonesia.











