Menu

Mode Gelap

News · 4 Nov 2025 00:29 WITA

BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga di Akhir 2025, Perry Warjiyo: Ruang Masih Terbuka Lebar


 BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga di Akhir 2025, Perry Warjiyo: Ruang Masih Terbuka Lebar Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan peluang penurunan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-Rate) di akhir tahun 2025 masih terbuka. Namun, keputusan tersebut akan sangat bergantung pada kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam beberapa bulan ke depan.

Perry menyebut, langkah pemangkasan suku bunga akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan efektivitas transmisi kebijakan moneter terhadap sektor keuangan dan perbankan.

“Ada ruang penurunan BI rate ke depan. Kapan dan besarnya itulah yang kami pertimbangkan, adalah seberapa besar inflasi ke depan yang terkendali dan ruang pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Menurut Perry, penurunan suku bunga acuan tidak hanya ditujukan untuk memperkuat daya dorong ekonomi nasional, tetapi juga memastikan agar kebijakan moneter longgar benar-benar diteruskan oleh perbankan ke sektor riil.

READ  Lokasi Jatuhnya Helikopter PK-IWS Ditemukan, Evakuasi Ditunda Akibat Cuaca Buruk

“BI akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang ditempuh. Bagaimana ini diikuti dengan perkembangan Deposit Facility dan Lending Facility. Bagaimana kelonggaran ekspansi moneter, termasuk tambahan dana Rp200 triliun dari Pak Menteri Keuangan, mendorong kredit dan pertumbuhan ekonomi,” bebernya.

Fokus BI: Dorong Penurunan Bunga Kredit

Sejak awal tahun, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak enam kali. Namun, Perry menyoroti bahwa penurunan suku bunga kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di sektor perbankan masih berjalan lambat.

“Penurunan suku bunga BI rate telah diikuti penurunan suku bunga di pasar uang. Bahkan suku bunga imbal hasil SBN juga sudah turun. Isunya adalah bagaimana suku bunga DPK dan suku bunga kredit yang turunnya masih berjalan lambat. Itu yang kami terus dorong,” katanya.

READ  Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB Bahas Stabilitas Gaza di Sidang Majelis Umum PBB ke-80

Perry menegaskan, penurunan bunga kredit menjadi krusial untuk mempercepat ekspansi ekonomi, terutama di sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) serta konsumsi masyarakat.

“Tentu saja agar suku bunga kredit bisa turun dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Inflasi Terkendali, Ruang Pelonggaran Terbuka

Bank Indonesia memandang ruang pelonggaran kebijakan moneter masih terbuka lebar karena inflasi domestik tetap terjaga pada tingkat rendah. Berdasarkan proyeksi BI, inflasi inti 2025–2026 diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

“Terutama inflasi inti yang rendah dan terkendali di kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen. Oleh karenanya, terbuka ruang penurunan suku bunga,” ujar Perry.

READ  Eko Patrio & Uya Kuya Mundur dari DPR RI, Kursi Akan Segera Diganti Lewat PAW

Hingga Oktober 2025, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI masih memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di level 4,75 persen, sambil memantau perkembangan ekonomi global dan respons kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia, termasuk The Federal Reserve (The Fed) yang telah menurunkan suku bunga acuannya beberapa kali sepanjang tahun ini.

Dengan kondisi makroekonomi yang semakin stabil dan inflasi yang terkendali, kemungkinan pemangkasan suku bunga di akhir tahun menjadi semakin realistis. Namun, Perry menegaskan bahwa langkah tersebut akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

“Kita akan terus menempuh kebijakan yang seimbang — mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan nasional,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Komisi III DPR RI Resmi Sahkan Tujuh Komisioner Komisi Yudisial Periode 2025-2030

19 November 2025 - 22:55 WITA

Komisi III DPR Jadwalkan Pembahasan RUU Penyesuaian Pidana Pekan Depan, Target Rampung Sebelum Reses

19 November 2025 - 22:47 WITA

Aktivis 98 Faizal Assegaf Usulkan Polri Ditempatkan di Bawah Kementerian Keamanan

19 November 2025 - 22:34 WITA

Cerita di Balik Bebasnya Hasto Kristiyanto: Batik ‘Kebetulan’ Asep Guntur Jadi Penanda Hari Amnesti

19 November 2025 - 22:28 WITA

BAM DPR Minta Pemerintah Cari Solusi bagi Pelaku Thrifting Sebelum Lakukan Penindakan

19 November 2025 - 22:22 WITA

Kasus Ijazah Jokowi Dibahas dalam Audiensi Komisi Percepatan Reformasi Polri, Faizal Assegaf Usulkan Mediasi

19 November 2025 - 22:16 WITA

Trending di News