SOALINDONESIA–MAKASSAR Seorang anak perempuan bernama Bilqis (4) dilaporkan hilang saat menemani ayahnya berolahraga di Taman Pakui Sayang, Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu pagi (2/11). Hingga Kamis (6/11), keberadaan anak balita tersebut masih belum diketahui meski upaya pencarian telah dilakukan secara intensif oleh pihak keluarga dan kepolisian.
Hilang Saat Ayahnya Berolahraga
Menurut keterangan keluarga, pagi itu Bilqis diajak oleh ayahnya, Dwi Nurmas (34), untuk menemaninya bermain tenis di lapangan dekat taman. Saat sang ayah berolahraga, Bilqis tampak bermain di area playground tak jauh dari lokasi.
“Saat main tenis, saya sesekali memanggil Bilqis untuk memastikan dia masih di sekitar. Tapi beberapa waktu kemudian, saya panggil lagi tidak menjawab. Saya langsung cari, tapi tidak ketemu,” ungkap Dwi kepada wartawan, Rabu (5/11), dengan suara bergetar menahan sedih.
Setelah berupaya mencari sendiri di sekitar taman tanpa hasil, Dwi segera menghubungi anggota keluarga lain. Mereka kemudian melapor ke Polsek Panakkukang untuk mendapatkan bantuan pencarian.
Keluarga Berharap Bilqis Segera Ditemukan
Kerabat korban, Mutmainnah, membenarkan laporan kehilangan tersebut. Ia menyampaikan bahwa keluarga kini hanya bisa berharap agar Bilqis segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Iya, belum ditemukan sampai sekarang. Kami sudah berusaha mencari ke berbagai tempat. Kami berharap pihak kepolisian bisa segera menemukan Bilqis,” ujarnya lirih.
Sejak laporan diterima, pihak kepolisian telah menurunkan tim untuk melakukan penyisiran di area taman dan sekitarnya. Pencarian juga melibatkan warga setempat yang turut membantu menyebarkan informasi kehilangan melalui media sosial.
Terekam CCTV Bersama Seorang Perempuan
Dalam perkembangan terbaru, penyelidikan polisi menemukan fakta penting. Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi, Bilqis terlihat berjalan bersama seorang perempuan yang menggandeng tangannya, disertai dua anak lain.
“Iya, terdapat rekaman CCTV yang sempat merekam aktivitas Bilqis,” ujar Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah, atau yang akrab disapa Ullah, kepada awak media, Rabu (5/11).
“Perempuan itu berjalan cepat menggandeng Bilqis dan dua anak lainnya. Rekaman diambil dari kamera di Jalan Pelita Raya, tidak jauh dari taman tempat korban terakhir terlihat. Saat ini kami sedang mendalami identitas perempuan tersebut,” tambahnya.
Polisi kini tengah memeriksa rekaman dari sejumlah CCTV lain di sekitar Jalan Pettarani, Pelita Raya, hingga beberapa jalan penghubung yang diduga menjadi jalur pelarian. Selain itu, foto tangkapan layar dari CCTV juga telah beredar luas di media sosial dengan harapan masyarakat bisa membantu mengenali sosok perempuan tersebut.
Diduga Diculik
Ayah Bilqis, Dwi Nurmas, mengaku yakin bahwa anak yang terlihat dalam rekaman tersebut memang putrinya. Namun, ia tidak mengenali perempuan yang menggandeng Bilqis dalam video itu.
“Rekaman CCTV itu benar, salah satu anak yang digandeng itu Bilqis. Tapi saya tidak kenal sama ibu yang bawa. Saya curiga anak saya diculik,” ujarnya penuh emosi.
Hingga kini, polisi masih mendalami berbagai kemungkinan, termasuk dugaan penculikan anak. Beberapa saksi yang berada di sekitar taman pada pagi kejadian juga telah dimintai keterangan.
“Kami masih terus berupaya mencari keberadaan korban. Mohon doa dan kerja sama masyarakat. Siapa pun yang melihat anak dengan ciri-ciri yang sesuai agar segera melapor ke pihak berwajib,” tutur Iptu Nasrullah.
Ciri-Ciri Bilqis
Usia: 4 tahun
Rambut: hitam lurus sebahu
Tinggi badan: sekitar 100 cm
Pakaian terakhir: gaun merah muda dan sandal putih
Bagi masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan Bilqis, diminta segera menghubungi Polsek Panakkukang atau kantor polisi terdekat.
Keluarga Berharap Kabar Baik
Di tengah kesedihan yang mendalam, keluarga masih berharap keajaiban. Dwi dan istrinya setiap hari mendatangi lokasi tempat terakhir Bilqis terlihat, berharap putrinya akan kembali.
“Harapan kami cuma satu, semoga Bilqis bisa cepat pulang dan ditemukan dengan selamat,” kata Dwi dengan mata berkaca-kaca.











