Menu

Mode Gelap

Kriminal · 15 Nov 2025 05:11 WITA

Pemimpin SAD Beberkan Kronologi Lengkap: Komunitas Orang Rimba Mengaku Jadi Korban Tipu Daya Sindikat Penculikan Balita Bilqis


 Pemimpin SAD Beberkan Kronologi Lengkap: Komunitas Orang Rimba Mengaku Jadi Korban Tipu Daya Sindikat Penculikan Balita Bilqis Perbesar

SOALINDONESIA–JAMBI Pemimpin kelompok Suku Anak Dalam (SAD), Tumenggung Joni, angkat suara dan membeberkan secara rinci bagaimana komunitas Orang Rimba yang ia pimpin terseret dalam kasus penculikan balita Bilqis, anak berusia empat tahun asal Makassar yang sempat hilang dan ditemukan di pedalaman Jambi.

Ia menegaskan bahwa kelompoknya bukan pelaku, melainkan korban tipu daya sindikat yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat adat.

Awal Peristiwa: Didatangi Perempuan Pembawa Anak

Menurut penuturan Joni, kejadian bermula pada Selasa, 4 November 2025, saat pasangan Begendang dan Nerikai dari kelompok Tumenggung Sikar didatangi seorang perempuan berusia 42 tahun bernama Merry Ana.

Perempuan itu datang dengan membawa seorang anak perempuan—yang kemudian diketahui adalah Bilqis—dan mengaku bahwa sang anak adalah anak terlantar yang ditinggalkan orang tuanya karena kesulitan ekonomi.

READ  Komisi VIII DPR Gelar Rapat Tertutup Bahas Pagu Anggaran 2026, Isu Pejabat BPJPH Muncul

Tak hanya itu, Merry juga menyodorkan surat pernyataan yang seolah-olah menegaskan bahwa Bilqis dititipkan secara sah kepada komunitas adat. Namun warga SAD yang tidak dapat membaca hanya menerima surat tersebut apa adanya.

“Kami anak dalam ini kan tidak bisa baca, jadi percayo bae,” ujar Tumenggung Joni.

Permintaan Uang Rp 85 Juta sebagai Modus

Dalam ceritanya kepada warga SAD, Merry mengaku telah mengeluarkan biaya besar untuk merawat Bilqis dan menuntut uang pengganti sekitar Rp 85 juta jika Begendang dan keluarganya ingin mengambil alih perawatan si anak.

Karena iba dan percaya bahwa Bilqis benar-benar tidak dipedulikan keluarganya, pasangan Begendang dan Nerikai sepakat untuk merawatnya.

Dirawat Seperti Anak Sendiri di Sudung

Anak itu dirawat sepenuh hati, layaknya anak kandung, meski pasangan tersebut sebenarnya telah memiliki lima orang anak.

READ  Polisi Tetapkan Haji Beceng sebagai Tersangka Korupsi Lahan Rusun Cengkareng, Tapi Penyidikan Dihentikan karena Meninggal Dunia

“Kami lalamo ngurus Bilqis ini… dari pada terlantar, kami rawat bae,” kata Joni mengulang perkataan Begendang.

Kebenaran Terungkap: Aparat Masuk ke Wilayah SAD

Pada Jumat, 7 November 2025, Tim Polres Merangin bersama Dinas Sosial mendatangi kawasan SAD untuk menelusuri jejak hilangnya Bilqis. Di momen inilah Joni dan komunitasnya baru mengetahui bahwa Bilqis sebenarnya adalah korban penculikan yang dibawa dari Makassar.

Joni lalu membantu aparat memasuki wilayah Orang Rimba dan memfasilitasi proses penyerahan Bilqis secara damai.

Sindikat Penculikan Terungkap

Penyelidikan kepolisian mengungkap bahwa Merry Ana bukanlah orang tua asuh, melainkan bagian dari sindikat penculikan dan perdagangan anak. Dua pelaku lain juga telah ditangkap polisi. Sindikat tersebut diduga sengaja memanfaatkan kondisi SAD yang tidak mengenal baca tulis serta minim akses informasi.

READ  Jurnalis SCTV Dianiaya Saat Liput Penyegelan Pabrik di Serang, Oknum Diduga Brimob Terlibat

Bilqis kini sudah dipulangkan ke keluarganya di Makassar setelah menjalani pemeriksaan dan pemulihan.

Pelajaran Pahit bagi Komunitas Adat

Tumenggung Joni menilai kasus ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat adat terhadap penipuan dari pihak luar. Kurangnya akses pendidikan dan informasi membuat mereka mudah menjadi korban manipulasi.

Ia berharap pemerintah, lembaga sosial, dan aparat lebih sering turun memberikan pendampingan.

“Kami cuma nak nolong, bukan nak nyulik. Kami dak tau anak itu dicari keluarganyo,” tegasnya.

Proses Hukum Berlanjut

Para pelaku kini tengah menjalani proses hukum dan dijerat pasal terkait penculikan anak serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas dalam kasus ini.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal