SOALINDONESIA–MAKASSAR Komunitas ojek online (ojol) di Kota Makassar angkat suara terkait aksi demonstrasi yang berakhir ricuh hingga menyebabkan kebakaran di dua gedung DPRD dan menelan korban jiwa, Jumat (29/8/2025) malam.
Mereka menegaskan tidak terlibat dalam aksi tersebut. Komunitas ojol menyebut hanya melakukan aksi solidaritas untuk mendiang Affan Kurniawan, driver ojol yang meninggal dunia saat aksi ricuh di Jakarta.
Penasihat Solidaritas Driver Gojek Makassar (SDGM), Frans, mengatakan sekitar 500-an ojol menggelar aksi solidaritas di Monumen Mandala, Makassar. Aksi itu dilakukan dengan menyalakan lilin dan doa bersama.
“Itu adalah aksi di mana teman-teman ikut berpartisipasi untuk menjaga kondusif yang terjadi di Makassar saat ini. Salah satunya untuk sahabat kami di Jakarta yang meninggal,” ujar Frans kepada wartawan, Sabtu (30/8/2025).
Frans menyayangkan terjadinya kerusuhan hingga berujung pembakaran Kantor DPRD Sulsel, DPRD Makassar, dan Kejati Sulsel. Ia menegaskan aksi solidaritas yang dilakukan komunitas ojol bersifat damai dan tidak ada kaitannya dengan kerusuhan.
“Sebenarnya itu di luar kendali kami sebagai ojol di Makassar. Kami juga sempat mengimbau agar teman-teman tidak ikut aksi unjuk rasa, agar tidak terjadi kejadian serupa seperti di Jakarta,” tegasnya.
Menurut Frans, komunitas ojol tidak ada yang menggelar demonstrasi. Mereka hanya menggelar doa bersama, salat gaib, dan aksi bakar lilin sebagai bentuk solidaritas.
“Demo ojol di Makassar utu tidak ada. Yang kami lakukan adalah aksi damai, doa bersama, dan solidaritas untuk rekan kami,” ujarnya.
Sementara itu, kericuhan yang terjadi di Makassar mengakibatkan korban jiwa. Tercatat tiga orang meninggal dunia yakni Sarinawati (26), Syaiful (43), dan Muh Akbar Basri (26). Selain itu, lima orang lainnya mengalami luka-luka, di antaranya Budi Haryadi (30), Heriyanto (28), Sahabuddin (45), Arif Rahman Hakim (28), dan Agung Setiawan (32).