Menu

Mode Gelap

News · 1 Sep 2025 21:48 WITA

Demo Akhir Agustus Jadi Sorotan Media Internasional, Pasar Keuangan Indonesia Tertekan


 Demo Akhir Agustus Jadi Sorotan Media Internasional, Pasar Keuangan Indonesia Tertekan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Aksi unjuk rasa yang terjadi pada akhir Agustus lalu tidak hanya mengguncang situasi politik dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian media internasional terkemuka seperti Reuters, Bloomberg, Al Jazeera, dan Financial Times.

Sorotan global ini menunjukkan bahwa gejolak politik di Indonesia bukan sekadar persoalan domestik, melainkan juga diperhitungkan oleh para investor global dalam menilai arah pasar dan iklim investasi di tanah air.

Dampak Langsung ke Pasar

Respons pasar terhadap situasi tersebut cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 3,6%, menjadi penurunan terbesar dalam hampir lima bulan. Saham-saham perbankan menjadi yang paling terdampak.

READ  KPK Panggil Politikus PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo Terkait Kasus Korupsi Jalur KA

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun melonjak tujuh basis poin ke level 6,4%, tertinggi dalam hampir tiga pekan terakhir. Meski begitu, rupiah relatif stabil berkat intervensi aktif Bank Indonesia.

Ekonom: Risiko Berlanjut Jika Politik Tak Stabil

Ekonom Universitas Pasundan, Acuviarta, menilai jika demonstrasi terus berlanjut, dampaknya bisa semakin nyata terhadap keputusan investasi, terutama di sektor keuangan.

“Ya, dan saya kira sektor keuangan kan kita sudah belajar juga dari kondisi tahun 97-98. Meskipun sekarang kondisi sektor keuangan kita sudah jauh lebih kuat dibandingkan pada masa itu,” ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (1/9/2025).

READ  Mendagri Tito Karnavian Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras Putih, Beralih ke Pangan Lokal

Ia menambahkan, meskipun fundamental ekonomi saat ini lebih solid, potensi tekanan tetap ada apabila instabilitas politik berlangsung lama.

Stabilitas Jadi Kunci Tarik Investor

Acuviarta menekankan bahwa persaingan menarik investasi sangat ketat di kawasan. Indonesia, menurutnya, harus menjaga stabilitas politik agar tidak kalah dari negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand.

“Dan tentu saya kira kita perlu kestabilan apalagi sampai kepada situasi yang memburuk. Persaingannya sangat tinggi, kompetitornya nyata,” tegasnya.

Prabowo Janjikan Penanganan Cepat

Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers pada Minggu (31/8) menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menangani situasi ini dengan cepat, terukur, dan tetap menjaga kestabilan. Ia menegaskan, langkah-langkah strategis akan diambil agar kepercayaan investor tetap terjaga.

READ  KPK: 56 Persen Responden Nilai Pegawai Masih Terima Uang Perjalanan Dinas Tak Sesuai Realita
Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal