SOALINDONESIA–JAKARTA Bumi Pertiwi kembali digetarkan lindu pada awal pekan ini, Senin (3/11/2025). Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga pukul 20.30 WIB tercatat hanya satu kali gempa terjadi di wilayah Indonesia hari ini.
Lindu tersebut mengguncang wilayah Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya pada pukul 11:21:24 WIB. BMKG mencatat kekuatan gempa sebesar magnitudo 5,3 dengan kedalaman 10 kilometer.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui laman resminya, www.bmkg.go.id, Senin (3/11/2025).
Pusat gempa atau episenter berada pada koordinat 5,11 Lintang Utara dan 125,37 Bujur Timur, atau sekitar 167 kilometer barat laut Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Hingga kini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat peristiwa tersebut.
Indonesia Wilayah Rawan Gempa
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa bumi karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar dunia: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi ini membuat aktivitas seismik di Tanah Air terjadi hampir setiap hari, baik dalam skala kecil maupun besar.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan di kerak bumi. Menurut BMKG, sebagian besar gempa di Indonesia bersifat tektonik akibat tumbukan antar lempeng, meskipun beberapa juga terjadi karena aktivitas gunung api.
Secara global, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gempa bumi telah menyebabkan lebih dari 750 ribu kematian selama periode 1998–2017, dan berdampak pada lebih dari 125 juta orang di seluruh dunia.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Meski tidak dapat dicegah, dampak gempa bumi bisa diminimalkan dengan kesiapsiagaan dan edukasi bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG terus mengingatkan masyarakat untuk memahami langkah-langkah tanggap darurat saat gempa terjadi.
Beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan antara lain:
Sebelum gempa: pastikan struktur bangunan rumah tahan gempa, atur posisi perabotan berat di bawah, serta siapkan alat darurat seperti kotak P3K, senter, radio, dan air bersih.
Saat gempa: lindungi kepala dan tubuh dari reruntuhan dengan bersembunyi di bawah meja, jauhi bangunan, tiang listrik, atau pohon besar jika berada di luar ruangan.
Setelah gempa: keluar dari bangunan dengan tertib, periksa kondisi sekitar, waspadai gempa susulan, dan dengarkan informasi resmi dari BMKG atau BNPB.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Informasi resmi mengenai aktivitas gempa bumi dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile BMKG, dan kanal media sosial resmi lembaga tersebut.











