SOALINDONESIA–MEDAN Kasus salah tangkap yang menimpa Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar, akhirnya berujung damai. Sejumlah pihak yang terlibat dalam insiden tersebut, yakni Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, PT Angkasa Pura Aviasi, serta Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan, resmi menyampaikan permohonan maaf secara langsung pada Kamis (23/10).
Pertemuan berlangsung di Kantor DPW NasDem Sumut, Medan, dan dihadiri langsung oleh perwakilan perusahaan-perusahaan terkait.
General Manager Garuda Indonesia, Agny Gallus Pratama, menyampaikan permohonan maaf atas insiden salah tangkap yang terjadi di area maskapai Garuda Indonesia.
“Kami datang ke sini untuk meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Perlu diketahui bahwa kedatangan kami satu, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung atas kejadian tersebut, dan kedua sebagai bentuk silaturahmi,” ujar Gallus.
Di kesempatan yang sama, General Manager Gapura Angkasa, Anggie Budi Pratama, juga mengutarakan penyesalan atas kejadian yang menimpa Iskandar. Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan keamanan penerbangan.
“PT Gapura Angkasa menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa Pak Iskandar. Ke depannya, kami bersama Garuda berkomitmen untuk meningkatkan layanan agar lebih baik lagi,” kata Anggie.
Sementara itu, Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur, turut menyampaikan penyesalan dan harapan agar nama baik Iskandar dapat dipulihkan.
“Kami juga memohon maaf atas kejadian ini. Harapan kami, semua permasalahan bisa diselesaikan dan nama baik beliau dapat dipulihkan sepenuhnya,” ujar Dedi.
Permintaan maaf tersebut diterima dengan baik oleh Iskandar. Ia menegaskan telah memaafkan seluruh pihak yang terlibat dalam insiden salah tangkap itu, yang sebelumnya sempat berujung pada pengajuan somasi oleh kuasa hukumnya.
“Saya tegaskan, permohonan maaf saya terima. Karena ini merupakan bagian dari somasi yang sudah disampaikan oleh pengacara saya. Saya menerima dengan baik dan saya maafkan,” kata Iskandar.
Dengan adanya pertemuan ini, kasus salah tangkap tersebut resmi berakhir damai. Semua pihak sepakat untuk menjadikan insiden ini sebagai pembelajaran bersama, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.











