Soalindonesia–Jombang Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menemui para kiai sepuh di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, untuk memberikan penjelasan langsung terkait kisruh yang berkembang di tubuh PBNU dalam beberapa waktu terakhir.
Kedatangan Gus Yahya dilakukan atas panggilan para pinisepuh NU. Ia hadir bersama sejumlah pengurus PBNU untuk mengikuti forum klarifikasi yang digelar tertutup.
“Para pinisepuh, sesepuh memanggil saya dan saya datang. Apa pun nanti yang diminta saya siap, apa pun yang ditanyakan saya siap jawab,” ujar Gus Yahya, dikutip Antara.
Ia mengungkapkan telah menyiapkan satu tas penuh dokumen untuk memberikan klarifikasi dan data lengkap kepada para kiai sepuh. Ia berharap pertemuan ini dapat menjadi titik awal penyelesaian kisruh yang terjadi.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal dari jalan penyelesaian,” katanya.
Syuriah: Keputusan Sudah Final, Ada Kesalahan dan Sanksi
Rais Syuriyah PBNU K.H. Mohammad Nuh yang hadir mewakili Rois Aam dan Wakil Rois Aam menyebut forum di Tebuireng merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. Tujuannya mencari solusi terbaik atas dinamika internal yang muncul.
Menurutnya, keputusan Syuriah PBNU terkait masalah yang terjadi pada dasarnya telah final.
“Konteksnya adalah adanya kesalahan dan sanksi. Tidak ada perselisihan individu. Dari kesalahan itu maka diberikan sanksi,” tegasnya.
Ia juga menyebut Rois Aam telah menjelaskan hal tersebut dalam rapat di PWNU Jawa Timur beberapa hari sebelumnya yang juga dihadiri para sesepuh.
Para kiai sepuh di Tebuireng turut menyampaikan pandangan dan masukan. Segala peluang untuk kebaikan organisasi, sekecil apa pun, disebut harus ditindaklanjuti.
Menuju Rapat Pleno 9 Desember: Bahas Penunjukan Pj Ketua PBNU
KH Mohammad Nuh menegaskan bahwa akan ada tindak lanjut berupa rapat pleno pada 9 Desember 2025. Agenda utama pleno tersebut adalah pembahasan penunjukan Penjabat Ketua PBNU yang baru.
Sejumlah kiai sepuh turut hadir dalam pertemuan di Tebuireng, antara lain:
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Anwar Manshur
Mantan Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj
Para tokoh senior dan ulama pesantren
Sebelum pertemuan, para kiai juga melakukan ziarah ke makam pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng.
Pertemuan di Tebuireng ini menjadi salah satu momentum penting dalam upaya meredam tensi internal dan menata kembali soliditas PBNU di tengah sorotan publik terhadap dinamika organisasi terbesar di Indonesia tersebut.











