SOALINDONESIA–JAKARTA Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) angkat bicara menanggapi pernyataan keluarga Arya Daru Pangayunan, diplomat ahli muda Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang meyakini almarhum meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh.
Komisioner Kompolnas Mohamad Choirul Anam menegaskan, klaim semacam itu sah-sah saja, asalkan disertai bukti.
“Meyakini juga nggak apa-apa. Yang penting ada nggak buktinya. Sepanjang CCTV yang ada, tanggal 7 sampai tanggal 8 (Juli) itu kan ada CCTV-nya, tinggal dilihat saja,” kata Anam kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
Soroti Rekaman CCTV
Anam meminta fokus pada rekaman CCTV untuk melihat apakah ada orang yang masuk ke kamar Arya Daru sebelum ia ditemukan meninggal. Jika tidak ada, menurutnya, tidak perlu ada perdebatan panjang.
Ia juga menyinggung isu pengubahan angle CCTV. Menurutnya, hal itu menjadi masalah bila justru membuat rekaman kabur. Namun, dari hasil analisis yang dilakukan, rekaman dinilai jelas, termasuk momen saat penjaga indekos mendobrak pintu untuk memastikan kondisi Daru.
“Kalau ini lebih kelihatan harusnya sih nggak masalah. Tapi apa pun itu, CCTV-nya ada. Dari tanggal 7 sampai tanggal 8 (Juli) full ada,” tegas mantan Komisioner Komnas HAM itu.
Keluarga Ungkap Kejanggalan
Pernyataan Kompolnas datang setelah keluarga Arya Daru, khususnya ayah kandungnya Subaryono, buka suara hampir dua bulan pasca-kematian sang diplomat. Ia meyakini anak semata wayangnya tidak bunuh diri, melainkan menjadi korban pembunuhan.
“Kami betul-betul menangis, goncang, di mana kami terpuruk di situ,” ujar Subaryono.
Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, membeberkan sejumlah kejanggalan, di antaranya:
Istri Daru, Meta Ayu Puspitantri, sempat menelepon Polsek Menteng tujuh kali pada 7 Juli setelah gagal menghubungi suaminya, namun tidak mendapat respons.
Pihak keluarga meyakini Arya Daru tidak memiliki masalah mental.
Adanya aktivitas di akun Instagram dan WhatsApp milik Daru setelah ia dinyatakan meninggal, padahal ponselnya hingga kini belum ditemukan.
“Salah satu fakta lainnya adalah, istri almarhum mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp dan itu centang dua,” ungkap Nicholay.
Ditemukan Meninggal dengan Lakban
Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala korban dalam kondisi terlilit lakban kuning.
Namun, setelah lebih dari dua pekan penyelidikan, Polda Metro Jaya menyimpulkan tidak ditemukan keterlibatan pihak lain dalam kematian Daru.