SOALINDONESIA–JAKARTA Jumlah korban akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat terus bertambah hingga Minggu (30/11/2025). BPBD Sumatera Barat melaporkan sedikitnya 129 orang meninggal dunia, 86 orang masih dinyatakan hilang, serta 110.616 jiwa atau 19.360 KK terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, mengatakan situasi bencana kali ini merupakan salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
“Jumlah korban dan pengungsi terus bertambah seiring laporan masuk dari kabupaten dan kota,” ujarnya.
Agam Daerah Paling Parah: 87 Meninggal, 76 Hilang
Kabupaten Agam menjadi daerah dengan dampak paling besar. Dari total korban meninggal, 87 orang berasal dari Agam, sementara 76 lainnya masih hilang terbawa arus banjir bandang dan longsor yang menerjang permukiman warga.
Selain jatuhnya korban jiwa, ribuan rumah dan fasilitas umum di kawasan Agam mengalami kerusakan berat.
Padang dan Padang Panjang Juga Terdampak
Ibu kota provinsi, Kota Padang, turut mengalami dampak serius. Lebih dari 18 ribu warga mengungsi akibat rumah mereka terendam dan rusak. BPBD mencatat 10 korban meninggal di wilayah ini.
Kota Padang Panjang pun dilanda banjir bandang dengan arus deras yang menghanyutkan sejumlah rumah. Sebanyak 21 korban jiwa tercatat dari wilayah ini.
Padang Pariaman: Ribuan Rumah Terendam
Di Padang Pariaman, tercatat 7 warga meninggal dunia, dengan lebih dari 12 ribu jiwa terdampak dan ribuan rumah terendam banjir. Infrastruktur pertanian dan perikanan di wilayah ini mengalami kerusakan parah.
Dampak Terparah Lainnya: Pasaman Barat dan Pesisir Selatan
Pasaman Barat: 57.948 Jiwa Terdampak
Bencana ini meninggalkan kerusakan besar di Pasaman Barat, di mana 14.808 KK atau 57.948 jiwa terdampak. Ribuan rumah rusak, sawah terendam lumpur, serta ribuan hektare kolam dan tambak turut hancur.
Pesisir Selatan: 16.831 Rumah Terendam
Wilayah Pesisir Selatan melaporkan kerusakan sangat berat dengan 16.831 rumah terendam. Sektor perikanan dan pertanian terdampak signifikan—termasuk lebih dari 10.460 hektare kolam dan tambak ikan mengalami kerusakan besar.
Daerah Terdampak Lain
Banjir dan longsor juga melanda:
Tanah Datar
Solok
Solok Selatan
Pasaman
Kepulauan Mentawai
Pariaman
Limapuluh Kota
Payakumbuh
Bukittinggi
Laporan kerusakan terus masuk dari berbagai daerah tersebut, menunjukkan skala bencana yang sangat luas.
Kerugian Sementara Capai Rp 950 Miliar
BPBD Sumbar menyampaikan bahwa total kerugian sementara mencapai hampir Rp 950 miliar. Angka ini diperkirakan masih dapat bertambah karena proses pendataan kerusakan masih berlangsung di lapangan.
Pemerintah daerah bersama BNPB, TNI-Polri, Basarnas, dan relawan terus melakukan pencarian korban hilang, penanganan darurat, serta pemulihan infrastruktur penting. Sementara itu, kebutuhan mendesak para pengungsi meliputi makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan tenda darurat.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi perlu ditingkatkan, terutama menjelang puncak musim hujan. Pemerintah pusat dijadwalkan turun langsung untuk meninjau kondisi terkini dan mempercepat upaya penanganan darurat di Sumatera Barat.











