Menu

Mode Gelap

News · 22 Sep 2025 01:52 WITA

LNHAM Umumkan Hasil Sementara Investigasi Kerusuhan Demo Agustus–September 2025


 LNHAM Umumkan Hasil Sementara Investigasi Kerusuhan Demo Agustus–September 2025 Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) merilis hasil sementara investigasi Tim Independen Pencari Fakta terkait aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan pada Agustus hingga September 2025. Dalam laporan awal ini, terdapat tujuh aspek utama yang menjadi fokus pendalaman.

1. Peristiwa dan Pemicu Kerusuhan

Aspek pertama menyoroti rangkaian peristiwa sebelum dan sesudah unjuk rasa, faktor pemicu, pola serta dinamika kerusuhan. Tim juga mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat, respons aparat, hingga peran massa dan media sosial.

2. Perencanaan dan Pengerahan Aparat

Ketua Komnas HAM sekaligus Ketua LNHAM, Anis Hidayah, menjelaskan lingkup kedua mencakup strategi aparat, rantai komando, negosiasi atau mediasi, hingga pandangan aparat terhadap hak konstitusional masyarakat dalam menyampaikan pendapat.

READ  Polres Jakarta Timur Rusak Parah Usai Diamuk Massa, Mobil Hangus Tinggal Kerangka

3. Penggunaan Kekuatan

Lingkup ketiga berfokus pada penggunaan kekuatan oleh aktor negara maupun non-negara, termasuk senjata api, gas air mata, bom molotov, water cannon, hingga pemukulan. Investigasi dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip legalitas, kebutuhan, proporsionalitas, dan akuntabilitas.

4. Perlakuan terhadap Demonstran dan Tahanan

Aspek keempat memetakan perlakuan terhadap demonstran yang ditahan, prosedur penangkapan, akses bantuan hukum, akomodasi bagi penyandang disabilitas, serta perlakuan terhadap perempuan dan anak. Tim juga menyoroti dugaan penyiksaan, pelecehan, hingga tindakan kekerasan lain yang dialami peserta aksi.

5. Dampak Peristiwa

READ  Dewan Pers Tegas! Minta Istana Pulihkan Akses Jurnalis CNN Indonesia

Menurut Anis, kerusuhan tersebut menimbulkan korban jiwa, korban luka ringan hingga berat, dan sejumlah orang koma. Dampak juga meluas pada trauma psikologis, kerugian sosial-ekonomi, serta kerusakan fasilitas umum. Tim turut menemukan adanya serangan digital berupa doxing dan intimidasi terhadap pegiat HAM, pembela HAM, perempuan, anak, hingga influencer.

“Kerentanan berlapis yang dialami oleh perempuan, anak, penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok minoritas lainnya juga menjadi perhatian,” tegas Anis.

6. Respon Berbagai Pihak

Lingkup keenam memotret respons beragam pihak, mulai dari korban dan keluarga, aparat penegak hukum, pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, hingga organisasi internasional dan media.

7. Akuntabilitas dan Pemulihan

READ  Pengacara: LPSK Beri Perlindungan kepada Keluarga Arya Daru Setelah Alami Tiga Teror

Aspek terakhir menyangkut mekanisme akuntabilitas, investigasi internal, peran lembaga independen, serta akses pemulihan dan reparasi bagi korban, khususnya kelompok rentan.

Investigasi Berlanjut

Anis menambahkan, tim telah melakukan peninjauan lapangan sejak 25 Agustus 2025. Dalam dua minggu ke depan, investigasi akan dilanjutkan dengan koordinasi bersama pihak berwenang, kunjungan lapangan tambahan, serta mengundang saksi dan ahli guna memperkuat analisis.

Tentang LNHAM

Sebagai informasi, Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) didirikan pada 12 September 2025. Lembaga ini melibatkan enam institusi, yaitu Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman RI, LPSK, dan Komisi Nasional Disabilitas (KND).

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News