Menu

Mode Gelap

News · 27 Agu 2025 22:26 WITA

Menag Ajak 72 Juta Santri Salurkan Zakat dan Wakaf Lewat Green Zakat Framework BSI


 Menag Ajak 72 Juta Santri Salurkan Zakat dan Wakaf Lewat Green Zakat Framework BSI Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau 72 juta santri di seluruh Indonesia agar menyalurkan zakat dan wakaf melalui Green Zakat Framework yang dikembangkan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Menurutnya, potensi besar dari komunitas santri dapat menjadi motor penguatan ekonomi umat sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Santri itu jumlahnya 72 juta termasuk gurunya. Kalau semuanya berwakaf melalui BSI, dengan program seperti ini, itu dahsyat. Bisa meloncati bank-bank yang ada,” kata Menag saat menjadi keynote speaker di ballroom gedung BSI Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Nasaruddin menekankan, zakat dan wakaf bukan sekadar ibadah individu, melainkan instrumen penting pembangunan peradaban. Ia mencontohkan Masjid Nabi di Madinah yang hanya digunakan 20% untuk ibadah, sementara 80% sisanya dimanfaatkan untuk aktivitas sosial dan ekonomi.

READ  Menag Nasaruddin Umar: Guru Profesi Mulia, Bukan untuk Cari Uang

“Masjid jangan ada yang nganggur. Kalau ekonomi pesantren dan masjid dikelola, potensinya luar biasa. Tidak boleh ada sejengkal tanah masjid yang tidak produktif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menag mendorong agar ajaran Al-Qur’an diartikulasikan dalam konteks kekinian melalui fiqih Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa. Ia berharap BSI tidak hanya berfokus pada penghimpunan dana umat, tetapi juga terlibat dalam pembangunan peradaban baru.

“Kita punya obsesi menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban dunia Islam baru di masa depan. Estafet kepemimpinan peradaban Islam itu adalah Indonesia.

READ  Dr. Thobib Al Asyhar Resmi Dilantik Menjadi Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag

Kita paling stabil ekonominya, paling stabil politiknya, dan paling harmonis meskipun kita paling plural. We are the best harmony in the world today,” ucap Menag.

Terkait zakat, Nasaruddin menjelaskan bahwa pada masa Nabi Muhammad maupun para sahabat, istilah yang lebih populer adalah sadaqah, dengan zakat sebagai bagian di dalamnya. Karena itu, ia menilai zakat dapat menjadi pintu masuk untuk membicarakan sumber-sumber lain bagi pemberdayaan umat.

Selain itu, Menag juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi pesantren dan pengembangan e-market berbasis masjid. Ia mencontohkan inisiatif di Masjid Istiqlal yang telah menggandeng perusahaan perikanan, kantor pos, dan layanan kurir.

READ  FGD Kanwil Kemenag Sumsel,Dr. Bunyamin Yapid: Mengabdi dengan Iman, Melayani dengan Cinta

“Kalau e-mosque ini dikembangkan, keuntungannya besar. Tidak boleh ada sejengkal tanah masjid yang nganggur. Karena itu, BSI perlu bersinergi dengan Kementerian Agama untuk menggarap ekonomi berbasis masjid,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

KPK Dalami Aliran Dana Kasus Korupsi Bank BJB Diduga Mengalir ke Ridwan Kamil

11 September 2025 - 00:44 WITA

Rahayu Saraswati Umumkan Mundur dari DPR RI Usai Pernyataannya Viral

11 September 2025 - 00:36 WITA

KPK Resmi Tahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Walfiaries Tania Terkait Suap IUP

11 September 2025 - 00:20 WITA

Yusril Ihza Mahendra Persilakan Delpedro Marhaen Ajukan Praperadilan

10 September 2025 - 18:27 WITA

Helikopter PK-IWS Milik Maskapai Intan Angkasa Hilang Kontak, SAR Gabungan Gelar Pencarian

10 September 2025 - 18:23 WITA

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad Temui Presiden Prabowo di Istana, Bahas Situasi RI hingga Program Prioritas

10 September 2025 - 18:16 WITA

Trending di News