Menu

Mode Gelap

News · 21 Agu 2025 23:40 WITA

Menag dan Wamenhan Bahas Peran Kemenag dalam Dewan Pertahanan Nasional


 Menag dan Wamenhan Bahas Peran Kemenag dalam Dewan Pertahanan Nasional Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (21/8).

Pertemuan ini membahas sosialisasi Dewan Pertahanan Nasional (DPN) serta peran Kemenag dalam isu-isu kebangsaan.

Wamenhan Donny menjelaskan, DPN dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Pertahanan dan telah ditetapkan sejak akhir 2024. “Tugas utama DPN adalah membuat kebijakan umum pertahanan negara yang digunakan oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait, serta memberikan solusi kebijakan strategis kepada Presiden,” ujarnya.

Donny menegaskan, Ketua DPN adalah Presiden, dengan Ketua Harian Menteri Pertahanan. Dirinya, sebagai Wakil Menteri Pertahanan, merangkap Sekretaris DPN. Anggota tetap DPN meliputi Wakil Presiden, Mendagri, Menlu, Panglima TNI, Mensesneg, Menkeu, Kepala BIN, serta para Kepala Staf Angkatan.

READ  Eko Patrio & Uya Kuya Mundur dari DPR RI, Kursi Akan Segera Diganti Lewat PAW

“Sedangkan Menteri Agama menjadi anggota tidak tetap. Artinya, bila ada isu terkait keagamaan, Menag akan dilibatkan dalam sidang DPN,” jelasnya.

Sosialisasi ke Ormas Keagamaan

Donny menambahkan, DPN sudah aktif bekerja sejak awal 2025, termasuk menggelar sidang informal di Bogor dan sejumlah pertemuan dengan Presiden serta pejabat terkait. Sosialisasi juga dilakukan ke berbagai ormas keagamaan.

“Kami sudah bertemu dengan PBNU, Muhammadiyah, dan Persis. Selain itu, kami juga bersosialisasi dengan Bamagnas. Intinya banyak membahas pendidikan bela negara, termasuk rencana pelatihan bagi kader ormas keagamaan,” Paparnya.

READ  Dilantik Jadi Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Dapat Instruksi Khusus dari Prabowo

Menag: Penting Perhatikan Geospiritual dan Isu Media Sosia

Dalam tanggapannya, Menag Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memperhatikan aspek geospiritual dalam konteks pertahanan negara. “Ada kawasan-kawasan tertentu yang secara historis dan kultural melahirkan potensi konflik. Ini perlu kita petakan secara serius,” ujarnya.

Ia juga menyoroti maraknya isu sensitif di media sosial yang mengatasnamakan agama. Menurutnya, fenomena ini sering dipicu kelompok non-mainstream, baik di internal Islam maupun Kristen.

“Hal seperti ini harus diantisipasi. Pemerintah perlu berkoordinasi dengan Kominfo untuk melakukan take down konten provokatif. Jangan sampai isu-isu lama yang sudah selesai kembali digoreng pihak tertentu, bahkan mungkin ada link internasional di baliknya,” tegasnya.

READ  Kemenag Raih Popular Government Institutions Award 2025 dari The Iconomics

Hadir dalam Pertemuan

Pertemuan turut dihadiri Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Staf Ahli dan Staf Khusus Menag, Deputi GeoStrategi DPN Mayjen Ari, serta Deputi GeoEkonomi DPN Yayat Ruyat.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

TNI Pertimbangkan Langkah Hukum terhadap CEO Malaka Project Ferry Irwandi

11 September 2025 - 02:08 WITA

BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 1 Minggu di Bali, 9 Orang Tewas dan 6 Hilang

11 September 2025 - 00:55 WITA

KPK Dalami Aliran Dana Kasus Korupsi Bank BJB Diduga Mengalir ke Ridwan Kamil

11 September 2025 - 00:44 WITA

Rahayu Saraswati Umumkan Mundur dari DPR RI Usai Pernyataannya Viral

11 September 2025 - 00:36 WITA

KPK Resmi Tahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Walfiaries Tania Terkait Suap IUP

11 September 2025 - 00:20 WITA

Yusril Ihza Mahendra Persilakan Delpedro Marhaen Ajukan Praperadilan

10 September 2025 - 18:27 WITA

Trending di News