SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut Stasiun Tanah Abang sebagai stasiun tersibuk dalam jaringan KRL Jabodetabek. Stasiun Tanah Abang Baru yang kini resmi beroperasi telah diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, Selasa (4/11/2025).
Menurut catatan Kementerian Perhubungan, lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit di Stasiun Tanah Abang setiap harinya. Angka ini setara dengan 63 juta penumpang selama periode Januari–Oktober 2025, atau sekitar 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.
“Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Pengembangannya menjadi kebutuhan strategis untuk memperkuat konsep kawasan berorientasi transit yang aman, nyaman, dan inklusif,” ujar Dudy dalam keterangan resmi di Jakarta.
Kapasitas Naik Tiga Kali Lipat
Usai pembangunan tahap pertama, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat tajam dari semula 141 ribu menjadi 380 ribu penumpang per hari. Fasilitas yang tersedia kini meliputi empat peron dan enam jalur rel yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 meter persegi di atas lahan seluas 31.743 meter persegi.
Proyek pembangunan tahap pertama ini menelan anggaran sebesar Rp380,93 miliar.
Menhub menambahkan, keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kolaborasi lintas lembaga.
“Pembangunan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Kementerian Keuangan, Bappenas, Danantara, BP BUMN, dan seluruh pihak terkait. Kolaborasi lintas lembaga adalah kunci integrasi transportasi publik perkotaan,” tutur Dudy.
Tahap Kedua Dimulai 2027
Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dimulai pada 2027. Fase ini mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga akan meningkatkan frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung menjadi setiap 4–6 menit, guna memperlancar arus mobilitas masyarakat dan mengurangi waktu tunggu penumpang.
“Pemerintah juga terus mendorong elektrifikasi jaringan perkeretaapian nasional, reaktivasi jalur nonaktif, dan pengembangan layanan logistik berbasis rel untuk membangun sistem transportasi yang efisien, andal, dan berkelanjutan,” tambah Dudy.
Ia menutup dengan doa agar seluruh upaya pemerintah dalam memperbaiki layanan transportasi mendapat keberkahan.
“Semoga Allah SWT meridhoi upaya kita dalam menyediakan transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkasnya.
1.141 Perjalanan Commuter Line Tiap Hari
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, menuturkan bahwa KAI melalui KAI Commuter saat ini mengoperasikan 1.141 perjalanan Commuter Line setiap hari, yang terdiri dari 1.063 perjalanan KRL Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta.
“Dengan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru, integrasi antarmoda di pusat kota Jakarta semakin kuat. Ini memperkuat konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.
Prabowo Naik KRL Saat Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru dengan menumpangi KRL Commuter Line Jabodetabek dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang.
Prabowo tiba di Manggarai sekitar pukul 10.50 WIB dan sempat meninjau kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang terkoneksi dengan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (Rusun MBR).
Dalam perjalanan menuju Tanah Abang, Prabowo duduk berdampingan dengan Dirut KAI Bobby Rasyidin dan beberapa penumpang umum. Ia tiba sekitar pukul 11.18 WIB, disambut Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Dengan rampungnya pembangunan ini, Stasiun Tanah Abang kini menjadi ikon baru transportasi perkotaan Jakarta, simbol modernisasi sistem perkeretaapian nasional yang lebih manusiawi, efisien, dan berpihak pada masyarakat.











