Menu

Mode Gelap

News · 2 Okt 2025 21:56 WITA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tanggapi Pernyataan Menkeu Purbaya Soal Subsidi LPG: “Mungkin Salah Baca Data”


 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tanggapi Pernyataan Menkeu Purbaya Soal Subsidi LPG: “Mungkin Salah Baca Data” Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan tanggapan atas pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait tingginya beban subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram. Bahlil menyebut kemungkinan Purbaya kurang tepat dalam membaca data subsidi LPG yang disampaikan ke publik.

Sebelumnya, Purbaya mengungkap bahwa harga keekonomian LPG 3 kg mencapai Rp 42.750 per tabung, sedangkan masyarakat hanya membayar Rp 12.750, yang berarti subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung harus ditanggung negara.

“Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Ya mungkin Pak Purbaya butuh penyesuaian, belum dikasih masukan oleh Dirjennya dengan baik atau oleh timnya,” ujar Bahlil saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).

READ  KPK Kajian Kebocoran Anggaran Haji Rp 5 Triliun, Siap Tindak Jika Ada Unsur Korupsi

Data Subsidi Masih Diproses, Bahlil: “Mungkin Belum Dibaca”

Bahlil menegaskan bahwa data soal subsidi energi, khususnya LPG 3 kg, saat ini masih dalam proses finalisasi dan koordinasi antar instansi, termasuk dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

“BPS itu kan kerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin Pak Menterinya belum baca data kali itu ya,” katanya.

Meskipun demikian, Bahlil mengakui bahwa beban subsidi LPG memang besar. Ia menyebut, selama ini BPH Migas telah mengawasi subsidi LPG yang mencapai Rp 80 triliun hingga Rp 87 triliun per tahun.

“Karena itu ke depan, subsidi ini harus kita jamin dan kita pastikan untuk tepat sasaran,” tegasnya.

READ  Film Animasi “Merah Putih: One for All” Jadi Sorotan, Produser dan Sutradara Angkat Bicara

Sebelumnya: Menkeu Soroti Ketidaktepatan Sasaran Subsidi Energi

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan keprihatinan terkait subsidi energi dan kompensasi pemerintah yang pada 2024 telah menyentuh angka Rp 386,9 triliun. Namun, ia menilai subsidi belum tepat sasaran karena masih dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu.

Mengutip data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS, Purbaya mengungkap bahwa:

Desil 1 (kelompok termiskin) hanya menikmati 7 persen manfaat subsidi (sekitar Rp 28,2 triliun).

Desil 6 dan 7 menjadi puncak penerima subsidi (masing-masing 11 persen, sekitar Rp 43 triliun).

Desil 9 dan 10 (kelompok masyarakat sangat mampu) masih menerima 9–10 persen manfaat subsidi, atau sekitar Rp 33,6–37,8 triliun.

READ  Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen Kristomei Sianturi Ajak Prajurit Bangun Kebersamaan

“Masyarakat desil 8 sampai 10 masih menikmati porsi signifikan dari subsidi energi, ini tidak adil,” tegas Purbaya, dikutip dari rapat DPR RI di Senayan, Kamis (2/10).

Pemerintah Akan Evaluasi Penyaluran Subsidi

Menkeu memastikan, ke depan pemerintah akan memperketat skema subsidi agar tidak lagi dinikmati oleh kelompok yang mampu, dan benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Pemerintah akan terus memperbaiki kebijakan subsidi dan kompensasi agar dinikmati oleh mereka yang seharusnya,” pungkasnya.

Sementara itu, perbedaan pernyataan antara Menteri ESDM dan Menteri Keuangan menjadi sorotan publik terkait koordinasi antar kementerian dalam pengelolaan subsidi energi, terutama dalam masa transisi energi dan efisiensi anggaran negara.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News