SOALINDONESIA–BANTEN Pemerintah terus memperkuat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menekankan pemenuhan kalori, keseimbangan nutrisi, higienitas, serta keamanan pangan. Inisiatif nasional yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 6 Januari 2025 ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan unggul menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Staf Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Erin Andriyanto, menegaskan bahwa MBG tidak hanya berorientasi pada rasa kenyang, melainkan harus memenuhi kebutuhan gizi esensial bagi masyarakat.
“Melalui MBG, kami berharap setiap makanan yang diberikan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mendukung tumbuh kembang optimal dengan gizi seimbang,” kata Erin saat sosialisasi MBG di Serang, Minggu (21/9).
Fokus Nutrisi dan Higienitas
Menurut Erin, pemerintah memberi perhatian khusus pada kualitas gizi dan keamanan pangan. Setiap tahapan penyediaan makanan wajib memenuhi standar kalori, protein, vitamin, dan mineral yang cukup, serta diproses dengan higienis agar aman dikonsumsi.
Program ini menargetkan anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak sekolah dari jenjang SD hingga SMA. Kelompok tersebut dinilai berada pada fase penting pertumbuhan dan perkembangan sehingga intervensi gizi akan berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.
Sinergi Pemerintah Daerah dan DPR
Di Provinsi Banten, implementasi MBG sudah berjalan melalui 276 unit Layanan Pemenuhan Pangan Gizi (SPPG). Anggota Komisi IX DPR, Tubagus Haerul Jaman, menyebut partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan program.
“Intervensi gizi selama masa pertumbuhan sangat krusial bagi kualitas SDM. Ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memperluas akses masyarakat terhadap makanan bergizi,” ujar Tubagus.
Ia menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat memahami manfaat program dan terlibat aktif dalam pelaksanaannya.
Komitmen Anggaran Rp335 Triliun
Presiden Prabowo Subianto memastikan komitmennya melanjutkan MBG dengan alokasi anggaran besar dalam Rancangan APBN 2026. Pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp335 triliun atau setara 20,12 miliar dolar AS.
Besarnya anggaran ini menunjukkan bahwa pemenuhan gizi menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional.
Mewujudkan Generasi Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis dipandang sebagai investasi jangka panjang. Dengan memastikan gizi anak bangsa sejak dini, pemerintah berharap angka stunting menurun, kualitas pendidikan meningkat, serta produktivitas masyarakat di masa depan lebih tinggi.
“Melalui MBG, kami ingin menciptakan generasi sehat, cerdas, dan unggul, yang menjadi fondasi Generasi Emas Indonesia 2045,” tegas Erin Andriyanto.
Dengan fondasi gizi yang kuat, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang kompetitif di tingkat global sekaligus memperkuat daya saing bangsa.