SOALINDONESIA–JAKARTA Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin secara resmi mengukuhkan dan mengambil sumpah Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Moderasi Beragama Nasional (PMMBN) masa bakti 2025–2028. Pengukuhan tersebut berlangsung khidmat di arena Kongres II PMMBN di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Dalam forum nasional tersebut, Derida Achmad Bil Haq, S.Psi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat PMMBN periode 2025–2028 melalui aklamasi, setelah memperoleh dukungan dari 17 dari 22 pengurus wilayah.
Mahasiswa Didorong Jadi Generasi Moderat dan Progresif
Dalam sambutannya, Kamaruddin Amin menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta kongres dan jajaran pengurus PMMBN. Ia mengajak mahasiswa Indonesia untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri — moderat, progresif, dan memiliki semangat bela negara.
“Beragama harus berdampak. Moderasi beragama berarti beragama yang mendatangkan kemaslahatan, progresif, cerdas, dan relevan di setiap zaman. Moderat berarti punya visi ke depan dan prestasi,” ujar Kamaruddin di hadapan ratusan peserta yang memenuhi aula kongres.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menjaga semangat persatuan, meneguhkan nilai kebangsaan, serta menjadi teladan dalam menerapkan prinsip moderasi beragama di lingkungan akademik maupun sosial.
Kongres Dihadiri 320 Mahasiswa dari Berbagai Daera
Prosesi pengukuhan Pimpinan Pusat PMMBN periode baru ini dihadiri oleh 320 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Struktur kepengurusan yang dikukuhkan mencakup Badan Pengurus Harian serta sembilan bidang strategis, antara lain: pengkaderan, kajian dan riset, media dan publikasi, pengabdian masyarakat, serta advokasi hukum dan kebijakan publik.
Kongres kali ini juga menjadi momentum konsolidasi nasional bagi kader-kader PMMBN dalam memperkuat peran mahasiswa di tengah dinamika sosial dan tantangan kebangsaan.
Semarak “Harmony Festival” Jadi Simbol Persatuan
Sebelum acara pengukuhan dimulai, para Penggerak PMMBN menampilkan pertunjukan bertajuk “Harmony Festival”, sebuah kolaborasi seni yang memadukan tarian daerah, seni bela diri, orasi kebangsaan, dan musik tradisional dari berbagai wilayah Nusantara.
Penampilan tersebut menggambarkan semangat kebhinnekaan dan persaudaraan lintas budaya, serta menggemakan kembali nilai-nilai Sumpah Pemuda — bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu: Indonesia.
“Harmony Festival ini menjadi simbol bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan sumber kekuatan untuk membangun bangsa yang moderat dan berdaya,” ujar salah satu panitia acara.
Akhiri Kongres dengan Semangat Bela Negara dan Cinta Lingkungan
Kegiatan ini sekaligus menandai berakhirnya Kongres II PMMBN yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu. Dalam sesi penutupan, para peserta menyatakan tekad untuk membawa semangat moderasi beragama, bela negara, dan cinta lingkungan ke kampus dan komunitas masing-masing.
Dengan semangat tersebut, PMMBN berkomitmen meneguhkan perannya sebagai garda depan persatuan bangsa, memperkuat kolaborasi lintas agama dan daerah, serta menumbuhkan karakter mahasiswa yang tangguh dan inklusif.











