Menu

Mode Gelap

News · 21 Sep 2025 19:14 WITA

Solo Buka Ekstrakurikuler Roblox untuk Siswa SMP, Mendikdasmen: Masih Ada Pro dan Kontra


 Solo Buka Ekstrakurikuler Roblox untuk Siswa SMP, Mendikdasmen: Masih Ada Pro dan Kontra Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, membuka ekstrakurikuler (ekskul) gim Roblox bagi siswa SMP. Program yang digelar di Solo Technopark ini diharapkan menjadi media edukasi berbasis teknologi sekaligus memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi pelajar.

Namun, kebijakan ini menuai beragam pandangan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menilai penggunaan gim dalam dunia pendidikan masih menjadi perdebatan panjang.

“Ini kan memang perdebatan dalam dunia akademik yang memang masih berjalan sampai sekarang ya. Soal game itu kan sudah jadi kajian klasik dalam dunia pendidikan, ada yang pro, ada yang kontra,” ujarnya di Kantor Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/9).

READ  KPK Tegaskan Tak Ada Campur Tangan Istana soal Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

Gim sebagai Media Belajar

Abdul Mu’ti menegaskan teknologi modern, termasuk gim, bisa dimanfaatkan selama mendukung proses pembelajaran.

“Berbagai media terutama yang menggunakan teknologi maju, teknologi modern itu bisa jadi kita pergunakan sepanjang dia mendukung pembelajaran. Tapi kalau tidak mendukung pembelajaran, ya kenapa harus memaksakan diri,” katanya.

Menurutnya, pembelajaran melalui gim dapat memberikan pengalaman yang lebih interaktif. Namun, ia juga mengingatkan adanya potensi negatif seperti kecanduan gim.

“Kalau pembelajaran dengan game, mungkin dia lebih menyenangkan. Tapi ada sisi lain, yaitu ketagihan game yang malah justru menimbulkan gangguan mental serius. Itu masih jadi persoalan di banyak negara, termasuk kita,” jelasnya.

READ  Wakil Ketua Komisi X DPR Minta Evaluasi Menyeluruh Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan Massal

Risiko Konsentrasi Terganggu

Selain masalah kecanduan, Mu’ti menyebut gim dapat memengaruhi kemampuan konsentrasi pelajar.

“Problem lain adalah ketagihan game itu dapat mengganggu konsentrasi atau fokus. Banyak riset menyebutkan kemampuan anak-anak berkonsentrasi itu sangat pendek, salah satunya karena terbiasa main game,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa efek gim kerap terbawa keluar dari aktivitas bermain. “Kadang walaupun gamenya selesai, pengaruhnya masih terbawa ke sekolah atau ke rumah,” lanjutnya.

Kebijakan Daerah

Karena itu, Abdul Mu’ti menyerahkan sepenuhnya kebijakan penggunaan gim sebagai media belajar kepada pemerintah daerah.

READ  12 Tokoh Antikorupsi Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook

“Silakan lah itu kebijakan dari pemerintah kota Solo. Kalau saya bukan soal game-nya jenis apa, tetapi bagaimana manfaat dari game itu untuk kepentingan pendidikan,” jelasnya.

Mu’ti menegaskan, prinsipnya sederhana: jika manfaat lebih besar, maka bisa dipakai; tetapi jika mudarat lebih besar, sebaiknya tidak dipaksakan.

“Kalau suatu media itu lebih banyak manfaatnya ya silakan dipakai. Tapi kalau lebih banyak dampak negatifnya ya kenapa harus memaksakan diri,” tandasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News