Menu

Mode Gelap

News · 26 Okt 2025 03:27 WITA

Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi Paparkan 5 Program Transformasi Nasional, Dorong Transmigrasi Modern dan Berbasis Ekonomi Rakyat


 Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi Paparkan 5 Program Transformasi Nasional, Dorong Transmigrasi Modern dan Berbasis Ekonomi Rakyat Perbesar

SOALINDONESIA–YOGYAKARTA Wakil Menteri Transmigrasi (Wamen Transmigrasi) Viva Yoga Mauladi memaparkan lima program unggulan bertajuk “5 Program Transformasi” atau 5T sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional di bidang transmigrasi.

Lima program tersebut meliputi Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Karya, Transmigrasi Karya Dusa, Transmigrasi Patriot, dan Transmigrasi Gotong Royong.

Pemaparan itu disampaikan Viva Yoga dalam acara Jogja Transmigrasi Run 2025 yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (25/10/2025).

“Ada transmigrasi tuntas. Menuntaskan lahan-lahan yang tumpang tindih. Kita selesaikan sampai Desember, diharapkan cepat selesai, harus selesai tuntas,” ujar Viva Yoga dalam sambutannya.

5 Program Transformasi (5T) Transmigrasi

Dalam paparannya, Viva menjelaskan bahwa 5T merupakan bentuk reorientasi kebijakan transmigrasi nasional agar lebih relevan dengan kebutuhan pembangunan zaman sekarang.

Program tersebut meliputi:

1. Transmigrasi Lokal, yang mengutamakan perpindahan penduduk antardaerah dalam satu provinsi untuk mengoptimalkan potensi wilayah.

READ  DPR Ingatkan Dana Rp200 Triliun Himbara Harus Menyasar UMKM, Bukan Hanya Korporasi

2. Transmigrasi Karya, yang berfokus pada kolaborasi antara tenaga kerja transmigran dengan dunia usaha.

3. Transmigrasi Karya Dusa, yakni program yang mendorong kerja sama dua daerah (daerah asal dan daerah tujuan) dalam pembangunan kawasan.

4. Transmigrasi Patriot, yang menggabungkan pendekatan akademik dan riset dalam pengembangan kawasan transmigrasi.

5. Transmigrasi Gotong Royong, yang menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat setempat.

2.000 Tim Ekspedisi Patriot Diturunkan

Dalam kesempatan itu, Viva mengungkapkan bahwa Program Transmigrasi Patriot telah mengirimkan sebanyak 2.000 Tim Ekspedisi Patriot ke 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, sepanjang tahun 2024.

Tim tersebut terdiri dari 42 profesor, 358 doktor, 852 lulusan S1–S3, dan 750 mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi.

“Mereka punya tiga tugas utama: pertama, melakukan riset dan pemetaan ekonomi; kedua, melakukan monitoring atas kendala di kawasan transmigrasi; dan ketiga, mengembangkan pelembagaan ekonomi yang cocok dengan potensi wilayah,” jelas Viva.

READ  KPK Panggil 3 Anggota DPR Terkait Kasus Korupsi CSR BI dan OJK

Menurutnya, program ini merupakan sinergi antara Kementerian Transmigrasi dengan perguruan tinggi, untuk memastikan pengelolaan kawasan transmigrasi dilakukan secara kompeten dan berbasis ilmu pengetahuan.

Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan serta menciptakan pergerakan ekonomi yang lebih inklusif dan akseleratif.

“Kementerian Transmigrasi yang baru ini harus memberi manfaat luas bagi bangsa dan negara. Bukan sekadar memindahkan masyarakat, tapi memastikan mereka sejahtera,” tegas Viva.

Dorong Investasi Lokal di Kawasan Transmigrasi

Selain memperkuat aspek riset dan kelembagaan, Kementerian Transmigrasi juga mendorong keterlibatan pengusaha lokal dalam mengembangkan kawasan transmigrasi.

Dalam pertemuannya dengan Kamar Enterpreneur Indonesia (KEIN), Viva mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di kawasan transmigrasi melalui skema kemitraan yang melibatkan masyarakat.

“Kami menawarkan agar pengurus dan anggota KEIN bisa menanam modal investasi di kawasan transmigrasi,” ujarnya.

READ  Gempa Magnitudo 5 Guncang Kabupaten Sarmi, Papua, Dini Hari

Menurut Viva, kerja sama investasi tersebut akan menggunakan model inti-plasma, di mana masyarakat transmigrasi dan penduduk lokal dilibatkan langsung dalam proses produksi dan pengelolaan usaha.

“Mereka ikut terlibat dalam penanaman modal. Di kawasan transmigrasi sudah ada lahan, sudah ada tenaga kerja, tinggal manajemen pengelolaan dan pembagian hasilnya harus adil,” jelasnya.

Riset dan Pemetaan Potensi Ekonomi

Lebih lanjut, Tim Ekspedisi Patriot juga akan melakukan riset mendalam dan pemetaan potensi ekonomi di berbagai kawasan transmigrasi. Tujuannya adalah menentukan sektor unggulan yang dapat dikembangkan bersama pihak swasta, baik di bidang pertanian, perikanan, energi, hingga industri pengolahan lokal.

“Semua potensi akan kita telaah secara detail agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan nilai tambah (added value) bagi korporasi serta kawasan transmigrasi,” pungkas Viva Yoga Mauladi.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal