Menu

Mode Gelap

News · 9 Okt 2025 19:52 WITA

37 Pelajar di Kabupaten Banjar Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Menu Program Makan Bergizi Gratis


 37 Pelajar di Kabupaten Banjar Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Menu Program Makan Bergizi Gratis Perbesar

SOALINDONESIA–MARTAPURA Sebanyak 37 pelajar dari tiga sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025).

Para siswa yang berasal dari Sekolah Islam Terpadu (SIT) As-Salam Martapura, SD Muhammadiyah Martapura, dan SDN 1 Pasayangan Martapura langsung dibawa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk mendapatkan perawatan medis.

Gejala Keracunan pada Pelajar

Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, menyampaikan bahwa sebagian dari 37 pelajar tersebut sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Namun, sebagian lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Dari total 37 pelajar, tiga di antaranya sudah dipulangkan, sementara sisanya masih dalam perawatan di rumah sakit,” kata Bambang saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Menurut Bambang, para pelajar yang diduga keracunan tersebut mengeluhkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, pusing, dan beberapa bahkan sempat mengeluarkan busa dari mulut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, seluruh pelajar yang terlibat mengonsumsi menu MBG yang sama, yakni nasi kuning, ayam suwir, dan sayur.

READ  Gus Hilmy Pertanyakan Logika Penegakan Hukum Kasus Judi Online di DIY: “Siapa Sebenarnya yang Dilindungi?”

Penyelidikan Penyebab Keracunan

Untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian ini, pihak berwenang telah mengambil sampel makanan dari SPPG Tungkaran, penyedia katering untuk program MBG tersebut. Sampel tersebut kini tengah diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi apakah makanan tersebut mengandung bahan yang dapat menyebabkan keracunan.

“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan apakah makanan yang disajikan kepada siswa menjadi penyebab gejala yang mereka alami,” tambah Bambang.

Penyelidikan Kepolisian

Kapolres Banjar, AKBP Fadli, juga turun langsung ke lokasi untuk memimpin penyelidikan terkait dugaan keracunan massal ini. Ia menjelaskan bahwa hingga pukul 17.15 WITA, jumlah pasien yang dirawat telah mencapai 37 orang, dan kemungkinan angka tersebut masih dapat bertambah karena gejala keracunan bisa muncul beberapa jam setelah konsumsi makanan.

READ  KPK Geledah dan Segel Ruangan di Kemenkes Terkait Kasus Korupsi Proyek RSUD Kolaka Timur

“Gejala yang dirasakan para pelajar di antaranya pusing, perut terasa nyeri, mual, dan muntah. Salah satu yang dirawat di rumah sakit adalah kepala sekolah SIT As-Salam Martapura,” ujar AKBP Fadli.

Kapolres Fadli menambahkan bahwa pihaknya juga telah mengamankan sampel makanan untuk diuji di laboratorium guna mencari tahu apakah makanan yang dikonsumsi mengandung zat berbahaya.

“Kami terus berkoordinasi dengan tim medis dan instansi terkait lainnya untuk mengungkap penyebab pasti dari dugaan keracunan massal ini,” tegas Fadli.

Koordinasi Antara Pihak Terkait

Pihak Polres Banjar, bersama dengan Kodim 1006 Banjar, terus memantau perkembangan kasus ini. Proses penyelidikan juga melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar serta pihak terkait lainnya guna memastikan bahwa penyebab keracunan dapat terungkap secara transparan dan tepat.

Dalam kesempatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar juga memberikan perhatian serius terhadap insiden ini, mengingat dampaknya yang melibatkan pelajar. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan instansi terkait dalam memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

READ  Pemprov Jabar Terima Suntikan Dana Rp 50 Triliun dari BGN untuk Program Makan Bergizi Gratis

Tindak Lanjut

Pemerintah Kabupaten Banjar mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pihak sekolah untuk selalu waspada terhadap kualitas bahan pangan yang dikonsumsi, terutama dalam program-program yang melibatkan distribusi makanan ke banyak orang. Pemeriksaan berkala terhadap kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga diminta untuk turut serta dalam penyelidikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi dalam proses distribusi atau produksi makanan yang disediakan untuk siswa.

Peningkatan Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan kepada para siswa.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Relawan Jokowi-Gibran Datangi Bareskrim Polri, Desak Kepastian Hukum Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

10 Oktober 2025 - 00:30 WITA

KPK Dalami Temuan Pansus DPR Soal Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2024: Kerugian Negara Capai Lebih dari Rp 1 Triliun

10 Oktober 2025 - 00:21 WITA

Korlantas Polri Tegaskan Penindakan Bagi Pengguna Kendaraan yang Menutupi Pelat Nomor untuk Hindari Tilang Elektronik

9 Oktober 2025 - 20:08 WITA

Ledakan Keras Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Pondok Aren, Tangsel, Warga Terkejut

9 Oktober 2025 - 20:02 WITA

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad Bahas Situasi Politik, Ekonomi, dan Keamanan dalam Pertemuan dengan Pemerintah

9 Oktober 2025 - 18:46 WITA

Megawati Soekarnoputri Komitmen Lindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Turun Langsung Tangani Kasus di Rusia

9 Oktober 2025 - 18:39 WITA

Trending di News