Menu

Mode Gelap

News · 18 Agu 2025 14:11 WITA

Luhut Soroti Pentingnya Deregulasi Sebagai Prioritas Pemerintah


 Luhut Soroti Pentingnya Deregulasi Sebagai Prioritas Pemerintah Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARA Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa deregulasi atau penyederhanaan aturan menjadi salah satu program prioritas pemerintah saat ini, tepat setelah Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyebut, deregulasi sangat penting untuk mempercepat arus investasi sekaligus memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Deregulasi tetap menjadi prioritas pemerintah saat ini, menyederhanakan aturan dan mempercepat investasi, dan memastikan manfaat yang langsung dirasakan oleh rakyat banyak,” ujar Luhut dalam unggahan di laman Instagram pribadinya, Senin (18/8).

READ  BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es di Tangerang dan Tangsel: Dipicu Awan Cumulonimbus

Tantangan Setelah 80 Tahun Merdeka

Menurut Luhut, setelah delapan dekade merdeka, Indonesia harus bisa menjawab tantangan zaman dengan membangun ekonomi tangguh, mewujudkan keadilan sosial, dan menghadirkan kesejahteraan yang merata.

“Indonesia merdeka berkat keberanian dan pengorbanan. Karena itu, kita harus berdiri sebagai bangsa yang bersatu dan berdaulat, dimulai dari fondasi ekonomi yang kokoh,” tegasnya.

Ia menilai, di usia 80 tahun, Indonesia memasuki era baru: era kolaborasi, partisipasi luas, serta harapan besar dari generasi pendahulu hingga generasi penerus.

Sinergi dengan Presiden Prabowo

READ  Perdana Muncul ke Publik, Eko Patrio Datangi Polda Metro Jaya Usai Rumah Dijarah

Luhut menambahkan, Presiden Prabowo Subianto mendorong pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, dan keberanian dalam mengambil keputusan, terutama di tengah ketidakpastian global.

Dengan prioritas pada deregulasi, kata Luhut, Indonesia berpeluang memperkuat ketahanan fundamental ekonominya. Ia mencontohkan capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang kembali ke jalur 5 persen, yakni 5,12 persen, setelah sempat melambat ke 4,87 persen pada kuartal I 2025.

“Kita tetap perlu waspada dan menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal