SOALINDONESIA–JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meluruskan kabar adanya 5 ribu proyek fiktif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan, isu tersebut tidak benar dan hanya terjadi kesalahpahaman data saat rapat dengan DPR.
Menurut Dadan, hingga kini sudah ada 8.488 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi, melayani sekitar 28 juta penerima manfaat. Selain itu, masih ada 3.467 SPPG dalam tahap verifikasi serta 29 ribu calon mitra yang melakukan booking titik untuk membangun dapur MBG.
“Kalau fiktif itu misalnya SPPG sudah dinyatakan operasional, lalu kami kirimkan dana, tetapi ternyata tidak menjalankan kegiatan. Itu baru disebut fiktif,” jelas Dadan dalam wawancara khusus dengan Liputan6 SCTV, Jumat (19/9/2025).
Klarifikasi Pernyataan DPR
Dadan menjelaskan, istilah “5 ribu fiktif” yang disampaikan anggota Komisi IX DPR Nurhadi sebenarnya merujuk pada calon mitra yang sudah membooking titik, tetapi tidak melanjutkan pembangunan SPPG di lapangan.
“Yang dimaksud Pak Nurhadi, banyak pihak yang sudah memesan titik, tetapi tidak melakukan kegiatan. Itu ditemukan oleh BGN. Jadi bukan fiktif, melainkan mereka terkena proses rollback,” kata Dadan.
Ia menegaskan tidak ada satu pun aliran dana yang keluar dari BGN kepada calon mitra di tahap ini. Sebab, pembiayaan baru dilakukan setelah proses verifikasi, validasi, dan penunjukan kepala SPPG selesai.
Proses dan Tahapan Dana
Dalam mekanisme MBG, calon mitra harus mendaftar secara daring sebelum diverifikasi. Setelah lolos validasi, mereka diberi waktu 20 hari untuk membangun dapur MBG. Jika tidak ada kegiatan dalam jangka waktu tersebut, BGN melakukan rollback ke tahap pengajuan awal.
“Yang 5 ribu itu bukan proyek fiktif, melainkan mitra yang terkena rollback. Karena mereka tidak melakukan kegiatan dalam batas waktu yang ditentukan,” tegasnya.
Dadan juga merinci, setelah dapur dinyatakan siap, BGN akan mengeluarkan berita acara verifikasi dan validasi. Selanjutnya ditunjuk kepala SPPG, dibuatkan virtual akun bersama mitra, dan barulah dana operasional untuk 10 hari pertama dicairkan.
Presiden Tinjau Langsung
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga meninjau langsung salah satu dapur MBG di Tanah Sereal, Kota Bogor, pada 10 Februari 2025. Dalam kunjungan itu, Presiden memastikan program berjalan sesuai target dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Dengan klarifikasi ini, BGN berharap masyarakat tidak lagi salah paham mengenai isu proyek fiktif. “Program MBG berjalan sesuai mekanisme dan transparan. Tidak ada uang yang keluar sebelum dapur siap beroperasi,” tutup Dadan.