SOALINDONESIA–LAMPUNGTIMUR Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lampung Timur terpaksa dihentikan sementara. Sebanyak 11 sekolah di Kecamatan Way Jepara sudah dua hari terakhir tidak lagi menerima distribusi makanan bergizi.
Penghentian distribusi ini terjadi karena dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia makanan mengaku belum menerima pencairan anggaran pemerintah pada termin ketiga bulan September 2025.
Kondisi itu membuat operasional dapur lumpuh lantaran kehabisan dana. Sebuah surat pemberitahuan dari dapur SPPG Way Jepara beredar, menyatakan bahwa distribusi MBG dihentikan sementara hingga anggaran pemerintah cair. Akibatnya, sekitar 3.600 siswa di 11 sekolah terdampak langsung.
Kepala Sekolah SD Baitul Muslim, Sri Sugiarti, membenarkan hal tersebut.
“Alasannya karena anggaran dari pemerintah belum cair, ada di surat edaran itu. Di sekolah ini ada 528 siswa yang seharusnya menerima MBG,” kata Sri Sugiarti, Sabtu (20/9/2025).
Ia menyebut banyak orang tua murid mengeluhkan penghentian program tersebut. Para guru dan siswa berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah pencairan anggaran agar distribusi makanan bisa kembali berjalan.
Hingga kini pihak dapur SPPG belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan pencairan tersebut.
Program Prioritas Pemerintah
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang mulai dijalankan sejak 2025. Tujuannya untuk meningkatkan gizi anak sekolah, menekan angka stunting, serta mendukung konsentrasi belajar siswa.
Skema penyaluran anggaran dilakukan melalui beberapa termin kepada dapur-dapur SPPG di daerah, yang kemudian bertugas memasak dan mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah sasaran.
Sejak awal pelaksanaannya, MBG mendapat respons positif dari guru dan wali murid. Namun, keterlambatan pencairan anggaran seperti yang terjadi di Lampung Timur menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan manfaat program di lapangan.