Menu

Mode Gelap

News · 23 Okt 2025 00:59 WITA

Wamendagri Bima Arya: Dinas Kesehatan Punya Peran Vital Dukung Program Makan Bergizi Gratis, TBC, Stunting, dan Pengendalian Tembakau


 Wamendagri Bima Arya: Dinas Kesehatan Punya Peran Vital Dukung Program Makan Bergizi Gratis, TBC, Stunting, dan Pengendalian Tembakau Perbesar

SOALINDONESIA–SOLO Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung keberhasilan berbagai program nasional di sektor kesehatan.

Program-program tersebut meliputi Makan Bergizi Gratis (MBG), penanganan tuberkulosis (TBC), stunting, hingga pengendalian tembakau (tobacco control).

Menurut Bima, aspek kesehatan menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju dalam 20 tahun ke depan.

“Negara maju dalam 20 years time. Dan tidak mungkin kita sampai ke sana apabila banyak PR terkait faktor manusia, termasuk kesehatan, tidak selesai,”

ujar Bima dalam acara Pelatihan dan Lokakarya (Pentaloka) Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) di Hotel Lorin Dwangsa Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/10/2025).

Kawal Program Makan Bergizi Gratis

Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya mengajak seluruh Kepala Dinas Kesehatan untuk mengawal secara serius program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas pemerintah. Ia menilai program ini tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi baru di masyarakat.

READ  Kepala BNN Suyudi Ario Seto Tekankan Soliditas, Integritas, dan Sinergitas dalam Perangi Narkoba

“Makan bergizi ini bukan saja harus berdampak secara kesehatan untuk anak-anak, tetapi juga membangun ekosistem untuk menyehatkan warga,” tegasnya.

Bima menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar MBG benar-benar tepat sasaran, mulai dari penyediaan bahan pangan lokal hingga pelibatan petani dan pelaku UMKM dalam rantai pasok makanan bergizi.

TBC Masih Jadi Tantangan Serius

Bima juga menyoroti masih tingginya angka tuberkulosis (TBC) di Indonesia yang menempatkan negara ini di posisi tertinggi dunia. Ia meminta seluruh daerah memperkuat langkah-langkah pencegahan dan penanganan melalui kolaborasi lintas sektor, tracing kasus, serta screening kesehatan secara berkala.

READ  Status KLB Keracunan Program MBG di Bandung Barat Resmi Dicabut, Pasien Terus Membaik

“Sudah ada protapnya, intervensinya seperti apa. Saya hanya menggarisbawahi, tolong para kepala daerah diingatkan betul untuk memastikan pelaksanaannya,” katanya.

Stunting: Masalah Data Jadi Fokus

Dalam isu stunting, Bima menilai perbaikan data menjadi kunci utama. Menurutnya, masih banyak data yang tidak akurat karena metode survei yang belum tepat dan hanya mengandalkan laporan administratif tanpa verifikasi lapangan.

“Persoalan utama stunting adalah data. Kadang metode surveinya tidak pas, hanya berdasarkan laporan lurah atau camat, tanpa cek fisik langsung,” jelas Bima.

Untuk memperbaiki hal itu, Bima mendorong pemerintah daerah menggandeng perguruan tinggi dan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia meyakini kolaborasi tersebut akan memperkuat intervensi dan menekan angka stunting secara signifikan.

“Kampus-kampus bisa bantu dalam hal data, forum CSR bisa bantu intervensi di lapangan. Ini soal kolaborasi,” tambahnya.

READ  Setya Novanto Resmi Bebas Bersyarat dari Kasus Korupsi e-KTP

Pengendalian Tembakau: Jaga Generasi Muda

Selain itu, Wamendagri juga mengingatkan pentingnya komitmen daerah dalam pengendalian tembakau, terutama untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok. Ia meminta para kepala daerah tidak tergoda oleh sponsor atau kepentingan industri tembakau yang dapat mengganggu program kesehatan publik.

“Tolong kuatkan iman Bapak-Ibu semua agar tidak digoda oleh sponsor-sponsor yang merusak generasi muda kita dengan ancaman tembakau,” pungkasnya.

Dihadiri Pejabat Nasional dan Internasional

Acara Pentaloka Nasional Adinkes tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Adinkes M. Subuh, Director for Tobacco Control Asia Pacific Vital Strategies Singapore, Tara Singh Bam, serta Kepala Dinas Kesehatan seluruh Indonesia dan pejabat terkait lainnya.

Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran Dinas Kesehatan dalam mendukung kebijakan nasional menuju Indonesia Sehat dan Maju 2045.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan

19 November 2025 - 03:13 WITA

Trending di Kriminal