Menu

Mode Gelap

News · 23 Nov 2025 14:56 WITA

Indonesia Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik, Modus Pakai AI dan Job Scam Berkedok Pekerjaan Paruh Waktu


 Indonesia Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik, Modus Pakai AI dan Job Scam Berkedok Pekerjaan Paruh Waktu Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Indonesia disebut menjadi target utama penipuan lowongan kerja di kawasan Asia Pasifik. Hal ini terungkap dari laporan SEEK, induk perusahaan Jobstreet, yang mencatat bahwa 38 persen penipuan lowongan kerja di Asia Pasifik menyasar Indonesia, menjadikannya yang tertinggi, diikuti Filipina 20 persen. Khusus untuk kawasan Asia, Indonesia menjadi target 62 persen kasus penipuan lowongan kerja.

“Indonesia sebagai salah satu sasaran penipuan lowongan pekerjaan ini sangat mengkhawatirkan dan mengonfirmasi urgensi yang tinggi. Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir, termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang yang menyasar warga Indonesia,” ujar Willem Najoan, Operations Director Indonesia, Jobstreet by SEEK, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).

READ  Demo Bupati Pati Besok, 100 Ribu Orang Disebut Akan Kepung Alun-Alun

Strategi Penipuan Semakin Canggih

Menurut laporan SEEK, para pelaku penipuan menggunakan strategi berbeda di tiap negara. Di Australia dan Selandia Baru, pendekatannya berbeda dengan enam negara Asia lain, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Hong Kong, dan Thailand. Temuan ini berasal dari periode Juli 2024–Juni 2025.

“Para penipu semakin canggih dalam menargetkan tiap pasar. Mereka menyesuaikan pendekatan untuk setiap pasar dengan menargetkan jenis pekerjaan dan industri di mana pencari kerja paling rentan,” kata Tom Rhind, Head of Trust & Safety, SEEK.

Kategori Pekerjaan Paling Banyak Disasar

Per Oktober 2025, SEEK mencatat lima kategori lowongan kerja yang paling banyak dijadikan modus penipuan di Indonesia:

1. Administration & Office Support – 29,36 persen

2. Manufacturing, Transport & Logistics – 21,06 persen

READ  Raja Yordania Abdullah II Kunjungi Indonesia, Polisi Rekayasa Lalu Lintas di 8 Ruas Jalan Utama Jakarta Hari Ini

3. Retail & Consumer Products – 12,23 persen

4. Trades & Services – 7,98 persen

5. Hospitality & Tourism – 5,74 persen

Dalam kategori Administration & Office Support, pekerjaan seperti admin toko online, admin e-commerce, dan data entry paling banyak disasar. Sementara di kategori Manufacturing, Transport & Logistics, posisi staff gudang menjadi target penipuan.

Modus Penipuan Menggunakan AI dan Job Scam

SEEK juga menemukan bahwa para pelaku penipuan kini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah modusnya. Para penipu sering menyamar sebagai Jobstreet dan menghubungi kandidat melalui SMS, email, hingga media sosial.

Modus yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah tawaran pekerjaan paruh waktu, misalnya meminta target melakukan like, subscribe, atau promosi konten media sosial. Skema ini biasanya diawali dengan membangun kepercayaan target, kemudian menuntut deposit atau top-up dana, yang nantinya dicuri oleh pelaku.

READ  Ketua DPR Puan Maharani Soroti 7 Pekerja Migran Asal Sumut Tewas di Kamboja: “Negara Harus Hadir dari Hulu ke Hilir”

Imbauan bagi Pencari Kerja

SEEK mengingatkan pencari kerja untuk tetap waspada terhadap lowongan kerja yang mencurigakan, terutama yang menjanjikan gaji tinggi dengan persyaratan sederhana. Pemerintah dan platform kerja daring juga didorong meningkatkan edukasi dan mekanisme keamanan agar kasus penipuan dapat diminimalkan.

“Job scam bukan hanya soal kerugian finansial, tetapi juga membuka risiko keamanan bagi warga Indonesia. Pencari kerja harus selalu memverifikasi lowongan melalui kanal resmi dan berhati-hati terhadap permintaan uang atau data pribadi,” tambah Willem Najoan.

Dengan temuan ini, Indonesia menjadi sorotan penting dalam upaya regional menekan praktik penipuan lowongan kerja yang semakin canggih dan berpotensi melibatkan kejahatan terorganisir.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Wamendagri Bima Arya Ajak ASN Jaga Kerendahan Hati dan Silaturahmi sebagai Kunci Kesuksesan

30 November 2025 - 22:37 WITA

Gus Yahya Tegaskan Masih Sah Menjabat Ketua Umum PBNU: “Hanya Muktamar yang Bisa Mengganti”

30 November 2025 - 22:10 WITA

Sejumlah Minimarket di Sibolga Dijarah, Polisi Tangkap 16 Pelaku

30 November 2025 - 22:00 WITA

Titiek Soeharto dan Didit Prabowo Tinjau Korban Banjir Bandang di Pidie Jaya, Pastikan Bantuan Mengalir

30 November 2025 - 18:26 WITA

Kemenhub Cabut Status Internasional Bandara Khusus PT IMIP Morowali

30 November 2025 - 18:16 WITA

Polisi Jadwalkan Gelar Perkara Khusus Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

30 November 2025 - 17:59 WITA

Trending di News