SOALINDONESIA–SEMARANG Banjir masih merendam Jalur Pantura di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, hingga Kamis (29/10/2025). Padahal, genangan air di kawasan tersebut telah terjadi sejak 22 Oktober lalu dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Berdasarkan laporan resmi Polsek Genuk, tinggi air di beberapa titik pada Kamis pagi sekitar pukul 05.17 WIB masih mencapai 70–90 sentimeter. Dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @polsek_genuk, tampak hanya truk besar yang mampu melintasi jalan tersebut, sementara kendaraan kecil terpaksa berhenti atau berputar arah.
“Arus lalu lintas dari arah Semarang menuju Demak dan sebaliknya mengalami ketersendatan cukup panjang akibat genangan air sedalam ±70–90 cm di titik terdalam,” demikian keterangan Polsek Genuk, Kamis (29/10).
Untuk mengurai kemacetan dan mencegah kendaraan mogok, rekayasa lalu lintas diterapkan di kawasan tersebut. Arus kendaraan dari arah Demak menuju Semarang sebagian dialihkan melalui Jalan Wolter Monginsidi, sementara kendaraan dari arah Semarang menuju Demak diarahkan melalui jalur Pedurungan.
Polsek Genuk juga mengimbau agar pengendara, khususnya pengguna kendaraan pribadi dan truk kecil, tidak melintasi kawasan Kaligawe hingga kondisi air benar-benar aman.
“Bagi pengendara kendaraan bermotor pribadi dan truk kecil sementara waktu diimbau untuk tidak melintasi jalur Kaligawe karena kondisi air masih tinggi dan berisiko mogok,” tulis keterangan tersebut.
Hingga pagi ini, pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas warga di sekitar lokasi masih terbatas. Beberapa toko dan bengkel di sepanjang Jalan Kaligawe tampak tutup, sementara warga memanfaatkan jalan yang lebih tinggi untuk beraktivitas.
Banjir yang melanda kawasan ini disebut akibat kombinasi curah hujan tinggi, rob, dan buruknya sistem drainase di wilayah utara Kota Semarang. Meski pompa penyedot air telah dioperasikan sejak awal pekan, debit air belum berkurang signifikan.
Pihak kepolisian bersama BPBD Kota Semarang terus memantau perkembangan situasi di lokasi. Jika cuaca ekstrem masih berlanjut, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan menghindari perjalanan melewati jalur pantura Kaligawe.











