Menu

Mode Gelap

News · 4 Okt 2025 16:32 WITA

Belum Ada Dapur Makan Bergizi Gratis di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Higienis dan Sanitasi


 Belum Ada Dapur Makan Bergizi Gratis di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Higienis dan Sanitasi Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah DKI Jakarta yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Ani menjelaskan, seluruh dapur MBG yang saat ini berjumlah 180 titik masih dalam proses pengajuan dan verifikasi untuk mendapatkan SLHS.

“Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua,” ujar Ani kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Dinkes dan PTSP Lakukan Akselerasi Sertifikasi

Ani menyatakan bahwa Dinkes DKI tengah melakukan percepatan proses penerbitan sertifikat dengan menggandeng Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan unit SPPG. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap dapur MBG memenuhi standar pengolahan makanan yang aman, higienis, dan layak dikonsumsi oleh peserta didik.

READ  Kasus Keracunan Meningkat, Kepala BGN Instruksikan Dapur MBG Gunakan Air Galon untuk Masak

“Kami sedang berkolaborasi dengan SPPG, termasuk juga PTSP, untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang,” jelasnya.

Dinkes juga telah melakukan inspeksi awal terhadap dapur-dapur MBG dan terus mendorong agar mereka segera memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam regulasi SLHS.

IDI Minta Perbaikan Quality Control MBG

Sementara itu, di tingkat nasional, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan keprihatinan atas sejumlah kasus keracunan makanan yang terkait dengan program MBG di beberapa daerah. Korban dari insiden tersebut dilaporkan mencapai ribuan siswa.

Meski demikian, IDI tetap mendukung penuh program MBG yang dinilai strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama pada anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

READ  Program Makan Bergizi Gratis Jadi Pilar Generasi Emas 2045, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp335 Triliun

“Guna menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas demi membangun fondasi generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan tangguh,” ujar Ketua Umum PB IDI, dr Slamet Budiarto, dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (29/9/2025).

IDI Siap Dilibatkan Pemerintah

Menyikapi rentetan kasus keracunan, IDI meminta agar pemerintah meningkatkan sistem quality control dalam pelaksanaan MBG. Mereka mendorong adanya pengawasan yang lebih ketat dan sistematis terhadap dapur dan penyedia makanan.

“Program Makan Bergizi Gratis perlu dibuat quality control yang lebih baik untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan,” tegas dr Slamet.

IDI juga menyatakan kesiapannya untuk terlibat secara aktif dalam pengawasan mutu makanan dan edukasi kesehatan di lapangan.

“Kami siap membantu dan dilibatkan pemerintah untuk menyukseskan program MBG, terutama dalam aspek quality control di 514 kota/kabupaten seluruh Indonesia,” imbuhnya.

READ  LAN Dorong Regulasi Kuat untuk Program Makan Bergizi Gratis, Industri Nasional Siap Dukung

Program MBG Tetap Dibutuhkan

Terlepas dari tantangan teknis, IDI berharap program MBG terus diperluas karena berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan gizi nasional, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.

“Program ini sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia,” tutup dr Slamet.

Langkah Selanjutnya

Dengan belum adanya dapur MBG yang tersertifikasi di DKI Jakarta, perhatian kini tertuju pada bagaimana pemerintah provinsi mempercepat proses sertifikasi tanpa mengabaikan standar kesehatan.

Percepatan SLHS menjadi kunci dalam menjamin keamanan pangan, mencegah kejadian luar biasa (KLB) keracunan, serta memastikan tujuan mulia program MBG tidak melenceng dari aspek kesehatan masyarakat.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News