Menu

Mode Gelap

Kriminal · 19 Nov 2025 03:13 WITA

Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan


 Bentrokan Antarwarga di Tallo Makassar Kian Memanas, Rumah Kembali Dibakar Meski Aparat Perketat Penjagaan Perbesar

SOALINDONESIA–MAKASSAR Konflik berkepanjangan antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kembali memanas hingga Selasa (18/11/2025) malam. Sejumlah rumah dilaporkan kembali dibakar, menambah panjang daftar kerusakan setelah tujuh rumah hangus dalam bentrokan yang terjadi pada siang hari.

Insiden terbaru ini membuat situasi keamanan di wilayah utara Makassar kembali tak kondusif, meski aparat kepolisian dan pemerintah daerah telah turun melakukan penanganan intensif.

Pemprov Sulsel Minta Polda Bertindak Tegas

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan pemerintah provinsi telah melakukan langkah cepat untuk meredam konflik yang terus berulang sejak puluhan tahun lalu. Ia mengungkapkan pihaknya telah meminta Polda Sulsel melakukan tindakan tegas dan terukur untuk mencegah eskalasi lebih luas.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Sulsel. Tindakan terukur harus segera dilakukan, dan masyarakat kami imbau untuk tidak mudah terprovokasi,” ujar Sudirman, Selasa malam.

Ia menekankan bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI menjadi kunci mencegah konflik susulan. Selain mempercepat proses penegakan hukum, patroli keamanan juga diperintensif untuk memberikan rasa aman kepada warga terdampak.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Pemerintah hadir untuk memastikan situasi kembali stabil dan tidak ada korban berikutnya,” tegasnya.

READ  KKB Kembali Tebar Teror di Papua, Warga Bugis Jadi Korban Penganiayaan Berat di Yahukimo

Wali Kota Makassar Minta Penegakan Hukum Tanpa Kompromi

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, turut menurunkan perhatian serius atas meningkatnya tensi bentrokan. Ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan TNI, Brimob, serta jajaran Polrestabes Makassar untuk memastikan pelaku kerusuhan diproses tanpa kompromi.

“Saya sudah berkomunikasi dengan kepolisian, termasuk Pak Dansat Brimob dan TNI, untuk memastikan semua yang terlibat ditindak,” kata Appi.

Menurutnya, perbuatan yang menimbulkan kerusakan rumah, korban luka, atau bahkan korban jiwa tidak boleh dianggap sebagai konflik biasa. Ia menegaskan tindakan kriminal seperti ini memerlukan penanganan cepat dan terstruktur.

“Insiden seperti ini adalah kejahatan. Harus diproses lebih lanjut dan ditangani serius agar tidak terus terulang,” jelasnya.

Akar Konflik Tak Pernah Tuntas Sejak 1989

Bentrokan antarwarga di Kecamatan Tallo bukanlah fenomena baru. Konflik melibatkan kelompok dari kawasan Sapiria, Borta, Jalan Lembo, Jalan Layang, hingga Lorong 148 Jalan Tinumbu — wilayah yang memiliki riwayat perselisihan panjang selama puluhan tahun.

Polisi sebelumnya menyebut bahwa bentrokan ini merupakan rangkaian dendam lama yang tidak pernah tuntas sejak 1989. Di balik itu, aparat juga menduga ada aktor intelektual yang sengaja memicu keributan.

READ  Gelar Simulasi Nasional Megathrust di Sumatera Barat, Kemenkes Perkuat Respons Kesehatan Hadapi Bencana

Dugaan tersebut sejalan dengan keluhan sebagian warga yang mencurigai adanya kartel narkoba yang ingin menjaga wilayah utara Makassar tetap tidak stabil agar lebih leluasa beroperasi.

Rentetan Bentrokan Sejak September hingga November 2025

Situasi sebenarnya sempat mereda pada pertengahan tahun, namun kembali memanas pada September 2025. Dua kelompok warga saling serang menggunakan batu dan busur panah, memaksa polisi meningkatkan patroli dan melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat.

Awal Oktober, bentrokan kembali pecah di sejumlah titik. Insiden pembakaran satu unit motor berujung balasan berupa pembakaran lima rumah di hari berikutnya. Pemerintah Kota Makassar bersama TNI-Polri kemudian membuka posko keamanan gabungan dan melakukan mediasi melalui program Ngopi Kamtibmas.

Upaya tersebut sempat berhasil menurunkan tensi. Namun memasuki awal November, situasi kembali memburuk setelah penjagaan mulai longgar. Warga kembali terlibat aksi saling serang menggunakan petasan, molotov, busur panah hingga senapan angin. Video-video bentrokan pun cepat menyebar di media sosial.

READ  Serka TNI AU Diduga Tusuk Warga hingga Tewas di Makassar, Pelaku Sudah Diserahkan ke POM

Korban Jiwa dan Rumah Hangus Menambah Daftar Kerugian

Pertengahan November menjadi titik kritis ketika warga bernama Nur Syam alias Civas mengalami luka tembak senapan angin. Ia sempat dirawat namun akhirnya meninggal dunia. Pemakamannya sempat berlangsung kondusif, namun bentrokan justru pecah kembali di kawasan TPU Beroangin.

Puncaknya terjadi pada 18 November 2025. Pada siang hari, tujuh rumah warga hangus terbakar akibat bentrokan susulan. Malam harinya, pembakaran kembali terjadi di beberapa titik. Polisi memperketat penjagaan dan mengevakuasi warga, terutama mereka yang tinggal di jalur rawan serangan.

Aparat Perketat Patroli, Upaya Redam Konflik Terus Dilakukan

Hingga Selasa malam, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan penjagaan di beberapa area yang berpotensi terjadi serangan susulan. Sejumlah warga juga ditempatkan di lokasi aman untuk sementara waktu.

Pemerintah kota dan provinsi menegaskan bahwa langkah-langkah mediasi tetap akan dilakukan, namun proses penindakan hukum terhadap para pelaku kerusuhan tak bisa ditawar.

Upaya rekonsiliasi jangka panjang disebut akan melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan, mengingat akar konflik telah mengakar selama bertahun-tahun.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Syahrul Aidi Maazat Resmi Dilantik sebagai Ketua BKSAP DPR RI Gantikan Mardani Ali Sera

19 November 2025 - 04:43 WITA

Wakapolri Ungkap 62 Persen Permasalahan Internal Polri Berasal dari Tingkat Kewilayahan

19 November 2025 - 04:36 WITA

Perempuan Dosen Ditemukan Tewas di Hotel Semarang, Polisi Tidak Tahan Pria “Teman Sekamar”

19 November 2025 - 04:28 WITA

JK Hadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, Sebut Telah Jalankan Tugas Konstitusi untuk Majukan Kesejahteraan Bangsa

19 November 2025 - 04:11 WITA

Kisah Lengkap di Balik Penangkapan Lukas Enembe: Dari Strategi Penyidik hingga Tantangan di Lapangan

19 November 2025 - 03:57 WITA

KPK Buka Penjelasan Lengkap Soal Kasus Google Cloud dan Petral, Tegaskan Tidak Ada Tukar Guling dengan Kejagung

18 November 2025 - 23:12 WITA

Trending di News